Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedasnya Cabai Rawit Masih Jadi Penyumbang Inflasi Maret 2021

Kompas.com - 01/04/2021, 16:39 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada periode Maret 2021 terjadi inflasi sebesar 0,08 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan, inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembaku yang andilnya sebesar 0,1 persen dengan tingkat inflasi sebesar 0,4 persen.

"Kalau dirinci, menurut kelompok pengeluaran, andil dan tingkat inflasi Maret 2021 untuk tahun kalender dari dan dari tahun ke tahun, inflasi umum sebesar 0,08 persen yang tertinggi dari kelimpok makanan, minuman, dan tembakau yakni sebesar 0,4 persen," jelas Setianto ketika memberikan keterangan pers secara virtual, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Pedagang Pasar Keluhkan Masih Tingginya Harga Cabai Rawit Merah

Secara keseluruhan, ia menjelaskan, inflasi tahun kalender atau dari bulan Januari hingga Maret 2021 tercata sebesar 0,44 persen. Sementara inflasi dari tahun ke tahun, yakni dari Maret 2020 terhadap Maret 2021 tercatat sebesar 1,37 persen.

Setianto mengatakan, komoditas cabe rawit memberikan andil tertinggi, disusul oleh bawang merah, dagingdan daging ayam ras.

Kemudian juga bawang putih, ikan segar, ikan yang diawetkan, dan asisten rumah tangga.

"Kalau kita lihat komoditasnya inflasi Maret ini yang memberikan inflasi adalah cabai rawit dengan andil 0,04 persen, dan bawang merah 0,02 persen, daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, dan asisten rumah tangga memberikan andil inflasi masing-masing 0,01 persen" ujar Setianto.

Baca juga: Ini Kata BPS soal Penyebab Kenaikan Harga Cabai Rawit dan Tahu-Tempe

Di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang memberikan andil terhadap deflasi. Setianto mengatakan, andil deflasi terbesar disumbangkan oleh mobil yang tercatat memiliki andil sebesar minus 0,03 persen serta harga emas perhiasan yang memberikan andil sebesar 0,01 persen.

"Kalau dilihat perubahan harganya -1,54 persen dengan andil -0,03 pct, untuk deflasi terkait dengan kelompok inti ini emas perhiasan, kalau dilihat bobotnya cukup besar juga, 1,1 persen kemudian kalau dicatat perubahan harganya ini -1,79 persen dengan andil -0,02 persen," ujar Setianto.

Bila dirinci berdasarkan komponen inflasi, per Maret 2021 inflasi inti memiliki andil sebesar -0,02 persen dengan tingkat inflasi sebesar -0,03 persen. Untuk inflasi harga yang diatur pemerintah memiliki andil sebesar 0,0 persen dengan tingkat inflasi sebesar 0,02 persen.

Sementara untuk inflasi harga barang bergejolak tercatat memiliki andil sebesar 0,1 persen dengan inflasi sebesar 0,56 persen.

Baca juga: Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Perhitungannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com