Sebelumnya, Sri Mulyani mewaspadai gelombang tiga pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di beberapa wilayah di Eropa.
Imbas gelombang ketiga penularan tersebut, beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Italia kembali melakukan penguncian wilayah atau lockdown untuk menghambat angka penularan.
Baca juga: Pelaku Industri Keuangan Divaksinasi, Sri Mulyani: Agar Kegiatan Ekonomi Segera Pulih
Di sisi lain, lonjakan jumlah kasus tersebut membuat kebutuhan akan vaksin di beberapa wilayah Eropa juga melonjak sehingga terjadi keterbatasan suplai.
Hingga akhirnya, muncul wacana otoritas kawasan tersebut untuk melakukan pembatasan suplai atau pengiriman vaksin ke wilayah lain di dunia.
"Eropa ini yang paling struggle dari sisi akses terhadap vaksin yang jauh tertinggal dibandingkan Inggris dan Amerika Serikat. Sehingga mereka sedang mempertimbangkan untuk membuat aturan perundang-undangan untuk mengurangi atau melarang suplai vaksin keluar dari Eropa," jelas Sri Mulyani.
Ia pun mencontohkan ketika Komisi Eropa sempat melarang pengiriman vaksin AstraZeneca kepada Australia beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kode Bank Jatim dan Bank Daerah Lain untuk Transfer
Namun, ia menjelaskan, karena Indonesia dianggap sebagai negara berkembang, maka Indonesia cukup beruntung dan tetap mendapatkan akses terhadap vaksin tersebut.
"Jadi sesama negara maju mereka saling melakukan proteksi untuk vaksin mereka sendiri. Jadi ini sesuatu yang harus kita waspadai yaitu mengenai jumlah vaksin dan dari sisi munculnya gelombang ketiga di Eropa," jelas Sri Mulyani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.