JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara mengenai korban terdampak terbakarnya Kilang Pertamina di Balongan, Indramayu.
Hal ini disampaikan di sela mengunjungi lokasi kejadian untuk melihat langsung kondisi Kilang Balongan pasca insiden tangki T-301, didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Terkait warga terdampak, Arifin meyakini bahwa Pertamina akan melakukan penanganan yang baik kepada masyarakat.
“Kita harapkan korban yang masih dirawat bisa membaik dan bisa segera keluar dari unit perawatan khusus,” ujar Arifin Tasrif dikutip dari keterangan resmi, Minggu (4/4/2021).
Baca juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina di Jawa dan Sumatera
“Terhadap seluruh masyarakat terdampak akibat dari kejadian ini, Pertamina berkomitmen untuk bertanggung jawab untuk perbaikan rumah dan properti warga, perawatan korban luka, dan trauma healing,” sambung Arifin.
Selain itu, ia juga mengingatkan, agar Pertamina segera memasang sistem komunikasi dengan masyarakat.
Ia ingin, apabila ada indikasi yang diperkirakan dapat membahayakan, masyarakat sekitar dapat melakukan persiapan lebih dini untuk menjaga keselamatan.
Baca juga: Bukan April Mop, Ini Daftar Lengkap Harga BBM Terbaru di Indonesia
Adapun kunjungannya kali ini juga dalam rangka memastikan proses penanganan yang telah dijalankan Pertamina untuk mengatasi insiden di lapangan dan pemulihan lokasi penyimpanan BBM di Balongan berjalan baik.
Arifin Tasrif mengatakan, di awal insiden Pertamina telah melakukan tindakan cepat melokalisasi titik api di dalam bundwall atau tanggul di sekeliling tangki T-301 sehingga tidak meluas.
Baca juga: Pertamina Tebar Diskon BBM Rp 300 Per Liter dan Gas Hingga Rp 135.000
Saat ini masih dilakukan pendinginan terhadap sisa minyak yang masih ada di dasar bundwall, sehingga temperatur minyak dapat diturunkan dan api sudah padam saat ini.
Menurut Arifin Tasrif, saat ini Pertamina melakukan investigasi yang melibatkan internal dan eksternal mengenai penyebab kejadian. Investigasi masih berproses dan memerlukan pendalaman.
"Ke depannya Pertamina akan melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi apa saja yang diperlukan untuk peningkatan sistem keamanan kilangnya mengacu pada teknologi baru yang saat ini dipakai,” pesan Arifin.
Baca juga: Menteri ESDM Minta Investigasi Kilang Balongan Libatkan Pihak Asing
Mengenai rencana pembangunan Kilang Petrochemical, Arifin memastikan tetap menjadi program utama Pertamina karena bagian dari program nasional agar Pemerintah dapat mencukupi kebutuhan nasional petrokimia dan mengurangi impor.
Disinggung untuk kebutuhan BBM, menurutnya saat ini tersedia cukup aman.
“Sudah dilakukan antisipasi dengan mengoptimalkan kapasitas kilang lainnya dengan mengedepankan keselamatan kerja, kebutuhan dalam negeri bisa dipenuhi,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.