JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI melakukan investigasi terkait kebakaran kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu pada 29 Maret 2021 lalu.
Sejumlah informasi didapatkan dari warga, pemerintah daerah, maupun Pertamina.
Anggota Ombudsman RI Hery Susanto mengungkapkan, berdasarkan investigasi tersebut pihaknya menemukan beberapa hal.
Baca juga: Ombudsman Ungkap Kronologi Ledakan Kilang Balongan Versi Warga
Salah satunya, ada keluhan masyarakat yang tidak direspons oleh Pertamina.
Selain itu, tidak ada informasi yang terbuka mengenai kondisi kilang Pertamina Balongan sebelum peristiwa kebakaran terjadi.
Ia menjelaskan, berdasarkan cerita warga, sebelum terjadi insiden terbakarnya tangki minyak, pada Minggu 28 Maret 2021 warga di sekitar lokasi sudah mencium bau yang menyengat dari kilang Pertamina sejak sore hari.
"Namun keluhan warga tidak digubris oleh Pertamina, sehingga warga menjadi emosi dan terjadi aksi lempar ke Kantor Pertamina. Tidak lama kemudian berhasil dibubarkan oleh Polsek Balongan,” ujar Hery dalam konferensi pers virtual, Rabu (14/4/2021)
Protes warga ke kantor Pertamina terjadi sekitar pukul 22.00 WIB yang kemudian segera dibubarkan.
Baca juga: Ombudsman Minta Pertamina Segera Ganti Rugi Masyarakat Terdampak Ledakan Kilang Minyak Balongan
Lalu pada pukul 23.45 WIB mulai terjadi ledakan kecil dan dilanjutkan dengan ledakan lebih besar pada Senin 29 Maret 2021 pukul 00.45 WIB dari kilang tersebut.
Menurut Hery, kondisi tersebut menunjukkan lambatnya respons Pertamina terhadap keluhan warga setempat terkait bau menyengat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.