Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Pekan Diprediksi Konsolidasi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 19/04/2021, 08:01 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal pekan ini diperkirakan bergerak konsolidasi. Jumat (16/4/2021), IHSG ditutup menguat 0,11 persen pada level 6.086.56.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG saat ini terlihat masih bergerak dalam rentang yang cukup terbatas. Selama belum mampu menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik IHSG masih terlihat memiliki peluang untuk kembali terkoreksi.

"Sedangkan sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Hari ini, IHSG disinyalir masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi wajar," kata dia dalam rekomendasinya.

Baca juga: BRI Pamit dari Aceh, Ini Prospek Saham BBRI dan BRIS

Menurut dia, pergerakan IHSG hari ini bakal berada rentang level 5.960-6.123.

Senada, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama, juga memprediksikan hal yang sama. Sehingga indeks saham hari ini bergerak di kisaran level 6.027.60 hingga 6.167.72.

Berdasarkan indikator, moving average convergence divergence (MACD) telah berhasil membentuk pola golden cross di area negatif.

"Sementara itu, stochastic dan RSI (Indeks Kekuatan Relatif) masih berada di area netral. Meskipun demikian, terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG," jelas Nafan.

Sementara itu, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyebutkan, IHSG membentuk candle dengan body turun dan shadow di atas dan bawah indikasi konsolidasi. Dengan demikian, IHSG berpeluang konsolidasi menguat terbatas dengan support di level 6.062 sampai 6.000 dan resistance di level 6.115 sampai 6.200.

Baca juga: Grab Caplok 4 Persen Saham Emtek, OVO dan DANA Bakal Merger?

Berikut rekomendasi saham hari ini:

1. Binaartha Sekuritas
AKRA
Akumulasi pada level area 3.110-3.130, dengan target harga secara bertahap di level 3.290, 3.420, 3.600, 4.010 dan 4.420, level support 3.090 dan 2.970.

ASII
Akumulasi pada level area 5.100-5.300, dengan target harga secara bertahap di level 5.550, 5.700, 5.850, 6.000, 6.650 dan 7.775, level support 5.000.

BBTN
Akumulasi pada level area 1.560-1.580, dengan target harga secara bertahap di level 1.695, 1.750, 2.000, 2.250 dan 2.500, level support 1.505.

2. Anugerah Mega Investama
BSDE
Area akumulasi di level 1.125 sampai 1.150. Area cut loss bila turun di bawah level 1.100 dan target penguatan ke level 1.195 sampai 1.210.

HRUM
Area akumulasi di level 4.870 sampai 5.075. Area cut loss bila turun di bawah level 4.775 dan target penguatan ke level 5.350 sampai 5.725.

SMGR
Area sell on strength di level 11.200 sampai 10.500. Area buy back jika break level 11.450 dan target pelemahan ke level 10.100 sampai 9.750.

Baca juga: Simak Proyeksi IHSG Pekan Depan

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com