Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Bank Digital dengan Layanan Mobile Banking?

Kompas.com - 29/04/2021, 04:00 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank digital tengah ramai bermunculan di Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir. Mulai dari Bank Jago, Bank Neo Commerce, hingga rencana BCA untuk meluncurkan bank digital dalam waktu dekat ini.

Namun demikian, Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengakui, saat ini masyarakat masih belum mengetahui perbedaan dari bank digital atau neo bank dengan layanan digital perbankan milik bank konvensional.

“Di masyarakat saya mendapati pertanyaan bahwa definisi neo bank sama digital bank, atau juga digitalisasi perbankan seperti internet banking apakah sama saja,” katanya di Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Berebut Renyahnya Pasar Milenial, Ramai-ramai Jadi Bank Digital

Jika dilihat dari fitur yang disediakan oleh aplikasi bank konvensional dengan bank digital memang tidak terlalu berbeda.

Akan tetapi, Tjandra menjelaskan, perbedaan mencolok antara neo bank, bank digital, dan layanan digital bank konvensional adalah dari model operasional layanan perbankan.

Menurutnya, neo bank merupakan bank yang sama sekali tidak memiliki kantor cabang. Sementara bank digital masih memiliki beberapa kantor cabang.

"Neo bank jadi singkatnya, digital bank yang tidak punya cabang, simple itu aja. Jadi from all to all dari depan sampai belakang," ujar dia.

Lalu, sebagaimana diketahui bank konvensional masih membutuhkan kantor cabang untuk beroperasi.

“Banyak bank yang menurut saya kurang pas kalau dibilang digital bank apalagi neo bank,” ujar Tjandra.

Dengan tidak dimilikinya kantor cabang, berbagai layanan perbankan neo bank ataupun bank digital dapat dilakukan melalui platform aplikasi.

Baca juga: Dukung Keberlangsungan Bank Digital, Ini Fokus Bank Neo

Seperti hal nya pembukaan rekening, dimana berbeda dengan bank konvensional yang perlu datang ke kantor cabang, calon nasabah bank digital dan neo bank dapat membuka rekening secara cepat melalui aplikasi.

Bahkan, Bank Neo Commerce berencana menyediakan layanan pembukaan rekening yang bisa diakses selama 24 jam penuh.

“Kami sedang memproses open account rekening bisa dilakukan 24/7,” katanya.

Lebih lanjut Tjandra menyebutkan, bank digital memiliki biaya operasional yang jauh lebih murah ketimbang bank konvensional dengan tidak adanya kepemilikan kantor cabang.

“Lebih efisien. Salah satu cara menghemat itu semua kecilin cabangnya atau enggak punya cabang,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com