Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

May Day 2021, Serikat Buruh Minta Perbaikan Menyeluruh di Sektor Transportasi Publik

Kompas.com - 01/05/2021, 14:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringtan May Day atau Hari Buruh Internasional digunakan oleh serikat buruh atau pekerja untuk menyuarakan tuntutannya. Salah satunya isu sektoral di bidang transportasi.

Ketua Umum Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Edi Suryanto meminta agar pemerintah dan perusahaan menjamin kesejahteraan karyawan sehingga tercipta kualitas pelayanan transportasi yang baik.

Pihaknya juga meminta dilakukan perbaikan dan peningkatan dana bagi penyelenggaraan transportasi publik sebagai upaya peningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

Edi mengimbau agar jaminan kesejahteraan karyawan yang sudah diatur di dalam Undang-Undang dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dapat selalu ditaati dan dilaksanakan.

Baca juga: Pilih Investasi yang Pasti dengan Reksadana Pendapatan Tetap

“Kami mendukung penuh pemerintah terkait dengan kebijakan tranportasi yang terintegrasi, yang saat ini sudah dilaksanakan secara baik dalam layanan publik tanpa harus melakukan akuisisi perusahaan transportasi tersebut,” ungka Edi dalam siaran pers, Sabtu (1/5/2021).

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Transportasi Jakarta (SPTJ) Jan Oratmangun menyoroti masalah pengurangan tenaga kerja di sektor transportasi publik. Menurut dia, penutupan operasional transportasi publik selama pandemi seperti Trans Jakarta di beberapa rute, selain mengurangi akses masyarakat, juga berdampak pada pengurangan tenaga kerja transportasi.

“Dari sisi pekerja, ini juga menimbulkan pengurangan tenaga kerja,” ungkap Jan.

Di sisi lain, Ketua Umum Serikat Pekerja Dirgantara, Digital, dan Transportasi (SPDT FSPMI) Iswan Abdullah menyoroti dari sisi pengguna transportasi.

Baca juga: Singapura Jadi Investor Asing Paling Banyak Kuasai Sawit RI

Menurut dia, untuk meningkatkan kenyamanan pengguna transportasi, transportasi publik yang murah, efisien dan tepat waktu dapat terus ditingkatkan.

“Dengan memberikan kenyamanan, efisiensi, ketepatan waktu, dalam melakukan aktivitas, transportasi publik khususnya yang disediakan pemerintah harus murah, bahkan bisa gratis ke depannya dengan memanfaatkan anggaran negara melalui pajak, APBN maupun APBD,” kata Iswan.

Selain itu, terdapat 3 indikator yang mendorong solusi transportasi publik ramah terhadap hak-hak para pekerja, antara lain harus memberikan kepastiaan pekerjaan (job security), kepastian pendapat (income security), dan jaminan sosial (social security).

Baca juga: May Day 2021, Ini 2 Tuntutan Serikat Buruh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com