Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Diperpanjang Hingga 31 Mei, Airlangga: Bakal Dimonitor hingga Selesai Mudik

Kompas.com - 10/05/2021, 19:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro mulai tanggal 18 Mei hingga 31 Mei 2021.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, cakupan PPKM yang diperpanjang ini tetap sama dengan PPKM sebelumnya, yakni di 30 provinsi.

"Penekanan pada evaluasi perkembangan kasus setelah Hari Raya (pascamudik) dan pengetatan 3T. Pada PPKM Mikro tahap ini akan dilakukan monitoring dan evaluasi kasus Covid-19 pada masa peniadaan mudik dan pascamudik,” kata Airlangga dalam keterangannya di Istana Kepresidenan, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Saham Netflix Merosot Seiring Pelonggaran Pembatasan Sosial

Airlangga menuturkan, pihaknya bakal melakukan monitoring hingga pascamudik.

Pasalnya, tingkat keterisian (bed occupancy ratio/BOR) di beberapa wilayah meningkat.

Mantan Menteri Perindustrian ini menyebut, peningkatan selaras dengan masuknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Tanah Air.

“Sebagian besar provinsi di Sumatera mempunyai BOR tinggi, terutama tempat pemasukan Pekerja Migran Indonesia (PMI),” sebut dia.

Baca juga: Pembatasan Jawa-Bali, Pengusaha: Restoran Bakal Makin Banyak Tutup

Airlangga mencatat, ada 7 provinsi yang mempunyai tingkat keterisian RS di atas 50 persen per 8 Mei 2021, di antaranya Sumatera Utara (63,4 persen), Riau (59,1 persen), Kep Riau (59,9 persen), Sumatera Selatan (56,6 persen), Jambi (56,2 persen), Lampung (50,8 persen), dan Kalimantan Barat (50,6 persen).

Sementara pemulangan PMI yang habis masa perjanjian kerjanya diprediksi mencapai 49.682 orang pada periode April-Mei 2021.

Hal ini, kata Airlangga, perlu diantisipasi penanganan kedatangannya, yaitu dilakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti karantina selama lima hari di daerah kedatangan dan dilakukan PCR-Test kepada masing-masing orang.

Hasil testing sejauh ini, kasus positif Covid-19 cukup tinggi, sehingga perlu antisipasi kenaikan kasus di daerah pemasukan PMI.

Sedangkan, keterisian tempat tidur di RS Wisma Atlet Kemayoran sudah mencapai persentase cukup rendah yaitu 21,47 persen atau hanya terisi 1.287 tempat tidur dari kapasitas sebanyak 5.994 tempat tidur.

Baca juga: Hingga April, Pemerintah Gelontorkan Insentif Usaha Rp 26,19 Triliun

Tak dipungkiri, karena ada di dalam Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, maka mobilitas penduduk nasional mengalami tren naik pada 7 hari terakhir di awal Mei 2021.

“Kenaikan mobilitas tertinggi tersebut terjadi di kelompok/sektor ritel (mall) dan toko bahan makanan. Khusus untuk Kepri, sebenarnya mobilitas rendah, tapi (daerah itu) menjadi tempat masuknya PMI (dari Malaysia),” pungkas Airlangga.

Sebagai informasi, tingkat kasus aktif dan kesembuhan di Indonesia masih lebih baik daripada global.

Hingga 9 Mei 2021, jumlah kasus aktif tercatat sebanyak 98.395 kasus atau 5,7 persen dari total kasus, lebih rendah daripada persentase global 12,13 persen.

Tingkat kesembuhan 1.568.277 kasus atau 91,5 persen dan tingkat kematian sebesar 47.012 kasus atau 2,7 persen dari total kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com