Ia mengatakan, naiknya daya beli masyarakat di momentum Lebaran, bisa menjadi salah satu pendongkrak dan penopang harapan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua sesuai harapan.
Maka pemerintah dinilai perlu menjaga ritme daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat, sembari secara paralel menekan potensi inflasi.
Lantaran ketika terjadi inflasi, misalnya disebabkan kebijakan pajak yang tidak tepat, maka akan secara langsung mengurangi tingkat kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Negara-negara Zona Euro Alami Resesi Lagi, Kok Bisa?
Hal ini bisa jadi sentimen negatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021.
"Kuartal kedua ini menjadi tolok ukur pencapaian target pertumbuhan ekonomi secara agregat tahun 2021, sebesar 4,5 persen-5,5 persen." tutup Ajib.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.