Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KABAR KADIN

Siap-siap! Kadin Laksanakan Vaksinasi Gotong Royong Setelah Idul Fitri

Kompas.com - 15/05/2021, 10:00 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai dukungan dunia usaha kepada pemerintah dalam upaya pemerataan vaksin Covid-19, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) akan menggelar program Vaksinasi Gotong Royong.

Vaksinasi Gotong Royong yang diusulkan oleh Kadin Indonesia adalah program vaksin untuk karyawan swasta dan anggota keluarga. Adapun seluruh biaya vaksin ditangung oleh masing-masing perusahaan yang mendaftar.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid mengatakan, kesehatan merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan harus diprioritaskan.

"Tanpa peran aktif swasta, perekonomian akan rentan atau rapuh," ujar Arsjad dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (14/5/2021).

Baca juga: Kadin: Industri Manufaktur di Jabodetabek Prioritas Vaksinasi Gotong Royong

Sebagai informasi, saat ini terdapat dua pilihan merek vaksin dalam program tersebut, yakni Sinopharm dan CanSino.

Prioritas vaksinasi akan dilakukan untuk perusahaan-perusahaan yang telah mendaftar ke Kadin dan sektor industri padat karya.

Untuk diketahui, jumlah perusahaan yang telah mendaftar hingga saat ini tercatat mencapai lebih dari 2.000 badan usaha. Adapun pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong direncanakan akan digelar selepas Idul Fitri.

Karena itu, Kadin mendorong perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi untuk mengisi formulir pendataan di laman vaksin.kadin.id selambat-lambatnya 21 Mei 2021.

Baca juga: Silaturahmi ke Kadin Jakarta, Arsjad Rasjid Beberkan Strategi Kunci agar Pengusaha Bisa Bangkit dari Pandemi

Pada kesempatan yang sama, calon ketua umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 itu juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halaman pada lebaran tahun ini.

Arsjad menuturkan, hal itu penting dilakukan sebagai langkah untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.

Meski demikian, Arsjad mengakui, merayakan Idul Fitri di tengah situasi bukan hal mudah. Dalam kondisi ini, seluruh pihak dituntut untuk bersabar dan menahan diri karena tidak bisa bersilaturahmi secara langsung dengan keluarga dan handai tolan.

Arsjad menuturkan, sebelum pandemi, tujuh hari jelang lebaran, arus mudik sudah mulai terasa. Masyarakat pun terlihat berbondong-bondong pulang ke kampung halaman.

Baca juga: Soal Vaksinasi Gotong Royong, Kadin Masih Tunggu Harga Sinopharm dari Bio Farma

Namun untuk saat ini, Arsjad mengingatkan agar niat mudik tersebut ditunda hingga situasi kembali normal.

“Saya mengerti sekali, menahan rindu bertemu keluarga secara fisik itu sulit. Namun, demi menjaga kondisi kesehatan keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia, pilihan terbaik adalah dengan tidak melakukan mudik demi mengurangi potensi penyebaran virus,” terangnya.

Ia menambahkan, semakin tingga tingkat kepedulian masyarakat terhadao kesehatan, maka semakin cepat pula penanganan pandemi di Indonesia.

“Dengan demikian, nantinya masyarakat bisa cepat bertemu keluarga lagi untuk bersilaturahmi,” kata Arsjad.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com