Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,5 Juta Warga Nekat Mudik, Pemerintah Siapkan Ribuan Ruang ICU dan Isolasi

Kompas.com - 19/05/2021, 16:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah sudah mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus baru Covid-19 pasca libur Lebaran.

Pasalnya berdasarkan data, ada sekitar 1,5 juta warga yang tetap mudik pada masa pelarangan mudik 6-17 Mei 2021. Dari 1,5 juta itu, 423.350 warga kembali keluar Jawa, sementara 1,1 juta mudik ke Pulau Jawa.

"Kita lihat ini, kita perkuat protokol kesehatan pada saat mereka akan kembali ke Jakarta. Kebijakan kita perlu tindaklanjuti dua minggu ke depan, PPKM mikro perlu dipersiapkan, dan ketersediaan dari RS terutama tempat tidur dan isolasi (diutamakan)," kata Airlangga dalam Halal Bihalal secara virtual, Rabu (19/5/2021).

Baca juga: Ada Korban Jiwa terkait Vaksin Covid-19, Pemerintah Kaji Ganti Rugi

Airlangga menuturkan, tempat tidur isolasi yang disiapkan pemerintah sudah mencapai 50.000 tempat tidur. Secara keseluruhan, terdapat 70.000 tempat tidur isolasi, namun tempat tidur yang sudah terisi secara nasional sebesar 20.000.

Pihaknya juga menyiapkan 7.500 tempat tidur ICU. Adapun saat ini, rasio ketersediaan tempat tidur rumah sakit (RS) secara nasional sudah menurun menjadi 29,55 persen.

Namun, masih ada 3 wilayah dengan BOR di atas 50 persen, antara lain Sumatera Utara (58 persen), Kepulauan Riau (58 persen), dan Riau (53 persen). Daerah-daerah dengan BOR tinggi ini akan menjadi pantauan pemerintah.

"Kenaikan BOR di Riau terjadi karena menerima PMI dari Malaysia, juga Kaltara, Kaltim, Kalbar, dan Medan melalui pelabuhan dan bandara. Beberapa daerah tersebut menjadi perhatian kami," ungkap Airlangga.

Beruntung kata Airlangga, penyekatan yang dilakukan TNI/Polri ketika masa pelarangan mudik dan PPKM Mikro mampu mengurangi mobilitas masyarakat sehingga menahan laju penularan virus.

"Angkutan udara turun 93 persen, (jalur) darat seperti jalan raya turun 87 persen, KA turun 84 persen, (pelabuhan) penyebrangan turun 79 persen, dan melalui angkutan laut turun 26 persen. Dengan kebijakan ini, keseluruhan turun 33 persen," pungkasnya.

Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong, Kadin: Pengusaha Tidak Boleh Potong Gaji Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com