Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Mei, Sudah Ada 269 Lokasi BBM Satu Harga

Kompas.com - 20/05/2021, 12:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Patra Niaga yang merupakan sub holding commercial & trading PT Pertamina (Persero), telah mengoperasikan 243 titik BBM Satu Harga yang tersebar di seluruh Indonesia sepanjang 2020.

Sebelumnya, harga BBM jenis premium dan solar subsidi di 243 titik tersebut beragam, mulai dari Rp 8.000 per liter hingga Rp 100.000 per liter di wilayah Indonesia Timur.

Untuk diketahui, BBM Satu Harga merupakan program yang berjalan sejak 2017 serta diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Tujuannya agar masyarakat tak perlu lagi beli BBM, khususnya premium dan solar subsidi, dengan harga selangit.

Baca juga: Pertamina soal Hadiah Perayaan 40 Tahun: Itu Hoaks!

"Hadirnya BBM Satu Harga diharapkan dapat mempermudah akses energi dan harga yang terjangkau sehingga dapat mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Putut Andriatno dalam keterangannya, Kamis (20/5/2021).

Dia mengungkapkan, targetnya pada tahun 2021, Pertamina akan kembali menambah 76 titik BBM Satu Harga guna mewujudkan energi berkeadilan.

Hingga 17 Mei 2021, Pertamina siap melakukan uji operasi sebanyak 26 titik BBM Satu Harga. Itu artinya sampai saat ini total sudah mencapai 269 titik BBM Satu Harga yang siap melayani masyarakat.

Menurut Putut, selama pandemi Pertamina terus bergerak mendorong percepatan pembangunan titik BBM Satu Harga dengan melakukan koordinasi dan survei pada titik target. Sehingga diharapkan target 500 titik BBM Satu Harga di tahun 2024 dapat tercapai.

"Pertamina juga terus berkomitmen mendistribusikan energi ke titik BBM Satu Harga yang sudah beroperasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Dalam menyalurkan energi ke titik BBM Satu Harga, Pertamina menggunakan seluruh moda transportasi yang paling optimal baik darat, udara, laut atau sungai, maupun kombinasi dari seluruh moda tersebut.

Selain kondisi geografis yang beragam, waktu tempuh yang lama juga menjadi tantangan dalam proses distribusi, sebab wilayah 3T memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Seperti pada pengiriman BBM di Ilaga, Papua, yang harus menggunakan pesawat air tractor untuk mengangkut 2.500 liter sekali jalan, karena lokasinya berada di ketinggian 2.280 meter dari permukaan laut.

Penggunaan jalur udara juga dilakukan sebelum menggunakan jalur darat untuk mendistribusikan BBM di Krayan dan Semaring, Kalimantan Utara, yang terletak di perbatasan Malaysia.

Baca juga: Produksi Kilang Pertamina Internasional Capai 79 Persen dari Target

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com