JAKARTA, KOMPAS.com – Bisnis startup merupakan salah satu bisnis yang banyak dijalankan anak-anak muda. Namun demikian, proses membangun bisnis startup bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
CEO Hangry Abraham Viktor mengatakan, selama perjalannya membangun bisnis, hal yang penting adalah kecepatan.
Pada awal memulai bisnisnya, ia banyak menghabiskan waktu untuk berpikir mengenai ide bisnis. Setelah itu, ia pun memulai bisnis dengan ide yang dianggap tepat.
Namun sepanjang perjalanan bisnisnya, ia menemukan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat tidak sejalan dengan ide bisnisnya semula.
“Setelah menjalankannya, ternyata customer maunya beda, dan ada pilihan mau ikutin customer atau tetap bertahan pada jalur bisnis yang dijalankan, tapi enggak bisa jual apa-apa,” ungkap dia secara virtual, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Reksadana Adalah Investasi Minim Modal, Simak Untung Ruginya
Ia menilai kecepatan dalam beradaptasi adalah hal utama yang perlu dimiliki oleh pengembang startup. Dengan beradaptasi secara cepat, dapat meningkatkan loyalitas konsumen.
“Kita harus mulai cepat, (saat) make mistake dan cepat berubah menemukan situasi di mana produk yang kita tawarkan fit dengan apa yang diinginkan konsumen,” ucap dia.
CEO Pahamify Syarif Rousyan Fikri menyebut ada tiga hal yang menjadi perhatian ketika akan memulai startup. Pertama, mencari mentor atau guru yang bisa berbagi ilmu mengenai bisnis startup.
“Kalau ada guru, kita tau apa yang salah dan apa benar. Mencoba sendiri juga bisa sih, tapi butuh waktu lebih lama. Kalau mau cepat ya pakai mentor,” ungkap Fikri.
Baca juga: Menko Airlangga Desak Pemda Segera Belanjakan Anggaran yang Masih Tersimpan di Bank
Kedua, bisnis startup harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar saat ini. Dengan adaptasi yang cepat, belajar cepat, jatuh cepat, dan improvisasi cepat maka akan lebih mudah untuk menciptakan bisnis yang bertahan lama.
Ketiga, ketika Anda memulai bisnis startup, maka harus menyingkirkan rasa tidak percaya diri dan ketakutan akan kegagalan. Karena pada dasanya kejatuhan dan kegagalan hal yang umum dalam memulai bisnis.
“Saya juga ketika memulai startup enggak mengerti apa-apa tentang bisnis. Tapi kan, kita bisa belajar. Yang penting jangan takut memulai,” ucap dia.
Baca juga: Pemerintah Sebut Startup Indonesia Masih Berpotensi Tumbuh
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.