Dogecoin Masih Melemah, Harga Bitcoin Kembali Naik

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan mayoritas mata uang kripto cenderung menguat pada sesi perdagangan Jumat (28/5/2021).

Berdasarkan dari data Coinmarketcap, dari 10 kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, 8 di antaranya mengalami kenaikan harga.

Dilansir dari Coinmarketcap pada pukul 09.45 WIB, harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin, menguat 1,39 persen ke level 38.229 dollar AS, atau setara Rp 546,6 juta (asumsi kurs Rp 14.300).

Baca juga: Antisipasi Risiko Rugi, Pemain Kripto Pemula Jangan Lakukan Hal Ini

Kenaikan juga dialami oleh Ethereum, yang harganya menguat tipis 0,46 persen ke level 2.742 dollar AS atau setara Rp 39,2 juta.

Kemudian, XRP terkerek 1,45 persen ke level 0,96 dollar AS atau setara Rp 13.428.

Lalu, harga Cardano juga naik tipis, yakni sebesar 0,45 persen ke level 1,66 dollar AS atau setara Rp 23.738.

Aset kripto, Chainlik, juga menguat 2,71 persen ke level 31,94 dollar AS atau setara Rp 456.742.

Penguatan harga juga terjadi pada aset kripto yang jenis, Uniswap, yakni sebesar 6,15 persen ke level 28,79 dollar AS, atau setara Rp 411.697.

Baca juga: Bitcoin Hingga Dogecoin Kembali Melemah, ini Penyebabnya

Selanjutnya, Polkadot menguat 6,15 persen ke level 24,34 dollar AS, atau setara Rp 348.062.

Kripto jenis Bitcoin Cash menguat 3,63 persen ke level 743,38 dollar AS, atau setara Rp 10,6 juta.

Sementara itu, kripto jenis Stellar bergerak melemah, dimana harganya terkoreksi tipis 0,18 persen ke level 0,41 dollar AS atau setara Rp 5.863.

Pelemahan juga dialami kripto jenis Dogecoin, yaitu sebesar 1,27 persen ke level 0,33 dollar AS atau setara Rp 4.719.

Harga aset kripto dalam kurun waktu dua hari terakhir tengah mengalami tekanan, menyusul pernyataan pemerintah Iran yang secara resmi menghentikan sementara aktivitas penambangan kripto selama kurang lebih 4 bulan ke depan.

Baca juga: Bitcoin hingga Dogecoin Menguat, Ini 10 Aset Kripto yang Harganya Naik

Iran menyatakan, aktifitas penambangan kripto memakan energi yang sangat besar, sehingga menyebabkan listrik padam total atau blackout yang terjadi di sejumlah kota Iran.

"Larangan itu berlaku segera dan akan diberlakukan hingga 22 September," kata Presiden Hassan Rouhani.