Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Medan Bakal Punya LRT, Ini Bocoran dari Menhub

Kompas.com - 30/05/2021, 11:43 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkap rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT) Medan di sela kunjungan kerja ke Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (29/5/2021) kemarin.

Proyek LRT Medan bahkan sudah didiskusikan bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Rencana pembangunan LRT Medan masuk dalam agenda pembahasan rencana pengembangan angkutan massal di Medan.

“Saya apresiasi Pemprov Sumut dan Pemkot Medan yang begitu antusias untuk menjadikan angkutan massal sebagai angkutan masa depan. Kami berdiskusi soal kereta api, Light Rail Transit (LRT), dan Bus Rapid Transit (BRT),” kata Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, dikutip pada Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Kemenhub Mau Bangun Kereta Tanpa Rel di Jatim, Dikaji Bareng ITS

Kemudian terkait rencana pembangunan LRT di kota Medan, Menhub mengungkapkan, kota Medan menjadi salah satu kota dari sejumlah kota di Indonesia yang akan dibangun LRT.

“Kita merencanakan pembangunan LRT dan Bank Dunia (World Bank) memilih Medan sebagai salah satu pilihan untuk dikembangkan selain Bandung,” ujar mantan DIrektur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini.

Sejauh ini, Indonesia sudah memiliki 2 LRT yang telah beroperasi, yakni LRT Palembang dan LRT Jakarta. Sementara itu, LRT Jabodebek sampai saat ini masih dalam tahap konstruksi.

Terkait rute LRT Medan sendiri, bagaimana rencana rencana Kemenhub?

“Tentunya dalam membangun LRT ini jalurnya harus saling melengkapi dengan transportasi kereta api yang sudah ada,” tutur Budi Karya Sumadi.

Baca juga: Kunker ke Malang, Luhut Janji Bangun LRT hingga Kereta Gantung

Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, saat ini setiap tahun pertumbuhan penduduk di Sumut mencapai 0,3 persen. Menurutnya, jika tidak memikirkan transportasi massal tentunya akan terjadi kepadatan lalu lintas di sejumlah daerah di Sumut.

"Seperti yang disampaikan oleh Menhub bahwa transpotasi massal adalah masa depan. Dan kami selalu meminta dan meminta, memang kereta api ini tidak murah apalagi jika nanti ada LRT. Jadi kedepan dengan angkutan massal diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan transportasi publik yang aman dan nyaman,” ucap Edy Rahmayadi.

Sedangkan Wali Kota Medan Bobby Nasution menyambut baik program-program dari Kemenhub yang akan diselaraskan dengan program Pemerintah Kota Medan. Ia mengajak masyarakat kota Medan untuk lebih memilih menggunakan transportasi massal daripada angkutan pribadi.

Proyek BRT dan trase baru Kereta Bandara Kualanamu

Dalam kesempatan itu, Budi Karya Sumadi juga mengatakan, untuk mengatasi masalah kemacetan di kota Medan dan sekitarnya, perlu dilakukan pembangunan infrastruktur transportasi massal yang terintegrasi.

Baca juga: Evaluasi Pembangunan LRT Jabodebek, Luhut Minta Pelaksana Kejar Target

“Pak Wali Kota bilang kalau hari biasa di sini macet sekali. Oleh karena itu kita ingin menjadikan angkutan massal menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan pergerakan dari satu tempat ke tempat lainnya,” ucapnya.

Ia menuturkan, Kemenhub telah melakukan sejumlah pembangunan infrastruktur transportasi perkotaan di Medan, seperti kereta bandara dari Kota Medan menuju ke Bandara Kualanamu. Rencananya, akan dilanjutkan pembangunan jalur kereta tersebut hingga ke daerah Binjai dan Belawan.

Kemudian, terkait rencana pembangunan BRT, ia menjelaskan, di kota Medan akan dibangun angkutan massal berbasis bus dengan konsep Buy The Service (BTS) yang akan disubsidi pemerintah.

Baca juga: Kemenhub Dorong Percepatan Mobil Listrik dengan Insentif Khusus

“Pembangunan angkutan massal di Sumatera Utara ini akan kita lakukan secara intensif. Sebentar lagi kita akan menyelesaikan Terminal Tipe A Amplas di Medan dan juga terminal air untuk transportasi bus air untuk mendukung destinasi wisata Danau Toba,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com