Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Udang Jadi Primadona Ekspor Komoditas Hasil Kelautan Selama Caturwulan I/2021

Kompas.com - 04/06/2021, 09:41 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, udang menjadi komoditas kelautan dan perikanan yang menjadi primadona ekspor selama Januari hingga April 2021.

Nilai ekspor udang mencapai 725,98 juta atau Rp 10,3 triliun (kurs Rp 14.200) atau menyumbang 41,56 persen terhadap total nilai ekspor.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Artati Widiarti mengungkapkan, pihaknya telah menargetkan peningkatan kualitas produk kelautan dan perikanan untuk menggenjot volume dan nilai ekspor di 2021.

Baca juga: Naik 4,15 Persen, Ekspor Kelautan dan Perikanan RI Capai Rp 25 Triliun

"Pandemi Covid-19 selain menjadi tantangan juga memberikan kita peluang mengingat kenaikan permintaan seafood di pasar global di situasi seperti ini. Sektor kelautan dan perikanan adalah harapan menjadi pengungkit perekonomian di masa pandemi Covid-19," tutur Artati melalui siaran pers, Kamis (3/6/2021).

Selain udang, komoditas kelautan dan perikanan yang paling banyak di ekspor selama Januari hingga April 2021 adalah tuna–cakalang–tongkol (TCT) sebesar 228,55 juta dollar AS atau berkontribusi 13,08 persen terhadap total nilai ekspor, dan cumi–sotong–gurita (CSG) sebesar 178,87 juta dollar AS atau berkontribusi 10,24 persen.

Kemudian, rajungan–kepiting juga masuk dalam komoditas yang banyak diekspor, dengan nilai 150,86 juta dollar AS dan berkontribusi 8,64 persen.

Rumput laut juga berkontribusi sebesar 93,02 juta dollar AS atau menyumbang 5,33 persen terhadap total nilai ekspor.

Seperti diketahui, tahun ini Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menargetkan kenaikan ekspor komoditas kelautan dan perikanan sebesar 1 miliar dollar AS dari tahun sebelumnya, atau sebesar 6,05 miliar dollar AS di tahun ini.

Baca juga: Perluas Pasar Ekspor RI, Mendag Terbang ke Rusia

Selama caturwulan pertama 2021, ekspor komoditas kelautan dan perikanan menunjukkan kinerja positif dibandingkan periode sama tahun lalu.

Ekspornya meningkat 4,15 persen selama Januari-April 2021, dengan total nilai ekspor sebesar 1,75 miliar dollar AS.

Menurut Artati, kinerja positif ini turut berdampak pada neraca perdagangan sektor kelautan dan perikanan, dengan surplus neraca mencapai 1,59 miliar dollar AS atau naik 3,26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Pada April 2021, nilai ekspor produk kelautan dan perikanan menyentuh angka 488,61 juta dollar AS atau lebih tinggi 11,6 persen, dibanding April 2020. Peningkatan nilai ekspor dan surplus neraca perdagangan sektor kelautan dan perikanan ini menjadi momentum untuk pencapaian target ekspor produk kelautan dan perikanan tahun 2021," tutur Artati.

Baca juga: MenkopUKM Lepas Ekspor Briket Tempurung Kelapa Ke Timur Tengah

Adapun tujuan ekspor komoditas kelautan dan perikanan dari Indonesia di dominasi oleh Amerika Serikat dengan kontribusi sebesar 772,59 juta dollar AS atau 44,23 persen terhadap total nilai ekspor caturwulan I tahun 2021.

Disusul Tiongkok dengan 246,69 juta dollar AS atau 14,12 persen dari total nilai ekspor dan Jepang sebesar 190,70 juta dollar AS atau 10,92 persen. Selanjutnya negara-negara ASEAN sebesar 189,89 juta dollar AS (10,87 persen), Uni Eropa 83,64 juta dollar AS (4,79 persen), dan Australia sebesar 38,29 juta dollar AS (2,19 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com