Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelangkaan Kontainer hingga Dwell Time Hambat Kelancaran Logistik

Kompas.com - 10/06/2021, 18:52 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kelancaran pergerakan logistik nasional. Sebab diakui masih ada sejumlah permasalahan yang menghambat kelancaran logistik, terutama di area pelabuhan.

Ia mengungkapkan, beberapa permasalahan itu yakni kelangkaan kontainer, kemacetan di area pelabuhan, hingga dwell time atau waktu yang dihabiskan oleh barang muatan di dalam batas pelabuhan mulai dari dibongkar dari kapal, disimpan di darat, hingga saat barang itu meninggalkan pelabuhan.

"Kami bersama stakeholder terkait terus berupaya menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang menyebabkan kinerja logistik belum optimal, seperti kelangkaan kontainer, dwelling time, adanya kemacetan di area pelabuhan, dan masalah pelayanan kepelabuhanan lainnya," ujar Budi Karya dalam keterangannya, Kamis (10/6/2021).

Baca juga: Ini Alasan Garuda Kembalikan Lebih Awal Pesawat Sebelum Jatuh Tempo

Dia menjelaskan, sejumlah upaya yang telah dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, diantaranya dengan meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar stakeholder terkait, serta melakukan integrasi dan digitalisasi sistem perizinan dan pelayanan kepelabuhanan.

Selain itu, dengan terus membangun infrastruktur pelabuhan yang terhubung dengan kawasan-kawasan industri, ekonomi khusus, maupun dengan kawasan terpencil, terluar, tertinggal dan perbatasan (3TP).

Lewat upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja transportasi laut guna mendukung kelancaran angkutan logistik dan menurunkan biaya logistik.

"Upaya-upaya itu diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan logistik nasional dan dapat meningkatkan indeks kinerja logistik, sehingga dapat meningkatkan daya saing logistik Indonesia dengan negara lain,” kata dia.

Baca juga: Sembako Bakal Kena PPN, Sri Mulyani Bantah Tak Dukung Pemulihan Ekonomi

Adapun sepanjang kuartal I-2021 atau di awal tahun kedua masa pandemi Covid-19, pergerakan logistik nasional mengalami pertumbuhan positif yakni naik sekitar 7 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Budi Karya menilai, capaian itu menunjukkan bahwa aktivitas logistik tetap berjalan baik di masa pandemi, sehingga pergerakan logistik trennya positif dibandingkan tahun lalu.

"Semoga ke depannya trennya semakin baik dan dapat membantu upaya pemulihan ekonomi nasional," kata dia.

Baca juga: Anggota Komisi XI DPR Mengaku Belum Terima Draf Revisi UU KUP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com