JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah terus meningkatkan anggaran pembangunan infrastruktur dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2020 saja, pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 423 triliun untuk infrastruktur.
Dana tersebut teralokasi dari berbagai pos, termasuk utang. Luhut lantas menyebut, mengambil utang untuk membangun infrastruktur adalah hal yang wajar.
Baca juga: Jokowi Tarik Utang Baru Rp 13 Triliun dari Bank Dunia
"Orang bilang ini utang. Enggak apa-apa utang kalau dia bisa membayar sendiri, silakan saja," kata Luhut dalam acara pengukuhan Dewan Pengurus Apkasi masa bakti 2021-2026 dikutip Kompas.com, Minggu (20/6/2021).
Luhut mengatakan, nyinyiran utang memang sering didapatkan pemerintah, termasuk dalam pembangunan Tol Jagorawi 30-40 tahun lalu.
Padahal, kata Luhut, tidak ada satu pun negara di dunia yang bisa membangun tanpa utang. Utang Indonesia saat ini yang berkisar 40 persen dari PDB pun dianggap lebih baik dibanding AS dengan porsi sekitar 100 persen dari PDB.
Apalagi, pembangunan infrastruktur di daerah yang membutuhkan konektifitas akan menumbuhkan simpul ekonomi baru.
"Kita dulu membangun Jagorawi. Orang kan dulu 30-40 tahun lalu bilang, "Oh, kok begini?,". Ini sama. Akibat (berkat) kita jalan, setelah 15-20 tahun akan timbul simpul ekonomi baru lagi, karena ada transportasi," beber dia.
Baca juga: Lelang Surat Utang Negara, Pemerintah Serap Rp 34 Triliun
Lebih lanjut dia menuturkan, pemerintah tengah menargetkan beberapa pembangunan infrastruktur rampung dalam waktu dekat. Tol Trans Sumatera misalnya, ditargetkan rampung pada tahun 2023-2024.
"Jadi kalau ada yang bilang dengan krisis jangan membangun, itu adalah policy yang salah. Justru kita harus membangun, tapi perencanaan yang baik, eksekusi yang baik, pengawasan yang baik. Dan memang disiapkan project base di mana project dibutuhkan yang bisa menimbulkan ekonomi," pungkas Luhut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.