Adapun penyelesaian masalah dengan membayar kompensasi memungkinkan Boeing menghindari tuntutan pidana. Kendati demikian, pembayaran kompensasi tidak berdampak pada proses pengadilan perdata oleh keluarga korban yang saat ini masih berlanjut.
Saat ini, Boeing telah menyelesaikan sebagian besar tuntutan hukum dari kasus Lion Air.
Namun, pabrikan pesawat ini masih menghadapi banyak tuntutan hukum di pengadilan federal Chicago oleh keluarga dari kecelakaan Ethiopian Airlines. Keluarga menanyakan kenapa Boeing 737 Max terus terbang setelah terjadi kecelakaan Lion Air.
Sebagai informasi, akibat kejadian yang menimpa Boeing, pesawat ini sempat tidak boleh terbang selama 20 bulan. Kongres AS bahkan memerintahkan perombakan besar-besaran dalam sertifikasi pesawat baru yang dilakukan FAA.
FAA kemudian mengizinkan Boeing kembali terbang usai melakukan peningkatan perangkat lunak dan perubahan pelatihan.
Pada bulan lalu, Boeing setuju untuk membayar denda senilai 17 juta dollar AS setelah memasang peralatan di lebih dari 700 pesawat Boeing 737 Max dan NG. Sebelumnya, pesawat itu berisi sensor yang tidak disetujui FAA.
Baca juga: Sandiaga Uno: Bali Bakal Jadi Pilot Project Wisata Berbasis Vaksin
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.