Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Antigen Acak untuk Calon Penumpang KRL Diperbanyak, Ini Hasilnya

Kompas.com - 29/06/2021, 20:44 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – PT KCI atau KAI Commuter terus menggelar tes antigen acak yang berlangsung sejak Senin (21/6/2021) lalu. Bahkan, jumlah tes yang mengambil sampel dari calon penumpang KRL kini ditambah.

Tes acak untuk calon penumpang KRL dilakukan di enam stasiun yaitu Stasiun Bogor, Cikarang, Bekasi, Tangerang, Tanah Abang, dan Manggarai.

Pada pekan pertama sebanyak 912 calon pengguna KRL mengikuti tes acak antigen, 48 orang di antaranya hasilnya reaktif untuk selanjutnya dilaporkan ke Puskesmas setempat.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Tes Acak Penumpang KRL Terus Dilakukan

“Pada pekan kedua ini, sampel tes acak antigen terus ditambah. Jika pekan lalu ada 150 sampel dalam sehari, maka mulai pekan ini total ada 300 sampel dalam sehari di enam stasiun,” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba pada Senin (29/6/2021).

Dia menjelaskan bahwa pelaksanaan tes acak antigen pekan kedua berlangsung setiap hari hingga evaluasi selanjutnya.

“Sejak kemarin hingga sore ini tercatat ada 420 orang yang sudah mengikuti tes acak antigen dengan 32 orang diantaranya reaktif. Bagi yang reaktif dilarang untuk melanjutkan perjalanan dan dilaporkan ke Puskesmas setempat,” imbuhnya.

Para calon pengguna KRL yang ingin mengikuti tes ini hanya menunjukkan KTP dan tiket kepada petugas. Layanan cuma-cuma ini diberikan KAI Commuter guna melindungi pengguna KRL dan para petugas di lapangan.

Hingga pukul 17.00 WIB, volume pengguna KRL sebanyak 231.177 orang atau berkurang 11 persen dibanding Senin (28/6/2021) di waktu yang sama yaitu 259.366 orang.

Baca juga: Hasil Tes Acak di Stasiun Reaktif, 2 Calon Penumpang Batal Naik KRL

“Meskipun terjadi penurunan, KAI Commuter tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan baik di stasiun maupun di dalam KRL,” tegasnya.

Sementara itu, volume pengguna KRL sejak penerapan PPKM Mikro pekan lalu terus berkurang. KAI Commuter mencatat pekan lalu volume pengguna di hari kerja sebanyak 1.835.326 pengguna atau 367.065 pengguna per hari.

Angka ini berkurang 20 persen dibanding dua pekan lalu sebelum penerapan PPKM Mikro yang mencapai 2.306.928 pengguna atau 461.386 pengguna per hari.

“KAI Commuter juga hendak mengingatkan bahwa sejak Juni tahun lalu kami telah mengeluarkan larangan bagi anak di bawah usia lima tahun (balita) untuk menggunakan KRL,” tandasnya.

KAI Commuter mengimbau kepada para orang tua agar tidak membawa anak-anaknya terutama yang balita untuk naik KRL.

“Mari jaga kesehatan anak-anak kita dengan tetap beraktivitas dari rumah yang lingkungan dan kebersihannya dapat sepenuhnya diawasi,” serunya.

Baca juga: Bagaimana Nasib Penumpang KRL yang Positif Usai Tes Acak Antigen?

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti anjuran dari pemerintah dengan beraktivitas dari rumah dan memanfaatkan KRL sebagai transportasi untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak.

“Tetap terapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Informasi lengkap seputar layanan KAI Commuter dapat disimak melalui media sosial @commuterline dan call center 021-121,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com