Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/07/2021, 09:00 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa tak kenal Grup Bakrie. Kelompok usaha ini masuk dalam deretan konglomerasi bisnis terbesar di Indonesia. Beberapa perusahaannya juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tahun 2007 hingga 2009, disebut-sebut sebagai puncak kejayaan bisnis perusahaan-perusahaan Grup Bakrie, terutama bisnis tambang batu bara.

Saat booming komoditas batu bara, saham-saham perusahaan yang terafiliasi Grup Bakrie di pasar modal mengalami kenaikan tajam. Aburizal Bakrie, mantan Ketum Partai Golkar dan anak pendiri Grup Bakrie Ahmad Bakrie, bahkan dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Sentimen positif saham Grup Bakrie juga tak bisa dilepaskan dari ARB atau Ical, sapaan Aburizal Bakrie, di lingkaran kekuasaan. Dia sempat duduk di pemerintahan sebagai Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2005-2009. Lalu sebelumnya sebagai Menko Bidang Perekonomian periode 2004-2005.

Baca juga: Kiprah Bisnis Ardi Bakrie yang Ditangkap Polisi atas Dugaan Narkoba

Namun saat ini, banyak saham perusahaan Grup Bakrie tercatat sebagai saham gocap atau seharga Rp 50 per lembarnya, nilai saham paling rendah di BEI. Banyak perusahaannya mulai meredup, bahkan diterpa masalah.

Grup Bakrie juga hingga kini masih tersandera masalah lumpur Lapindo. Krisis yang menerpa bak efek domino, di mana saat itu saham perusahaan-perusahaan milik Grup Bakrie satu per satu meredup.

Kini estafet perusahaan Grup Bakrie mulai banyak dikelola oleh generasi ketiga Keluarga Bakrie seperti Ardi Bakrie dan Anindya Bakrie.

Berikut deretan gurita bisnis perusahaan-perusahaan di bawah Grup Bakrie yang tercatat di pasar modal seperti dikutip dari laman resmi masing-masing perusahaan dan profil perusahaan tercatat Bursa Efek Indonesia:

1. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)

PT Bakrie & Brothers Tbk sempat menjadi perusahaan induk dari perusahaan-perusahaan Grup Bakrie. Sejak beberapa tahun lalu, sahamnya hampir tak pernah beranjak dari harga Rp 50 per lembarnya.

Baca juga: Gurita Bisnis Saratoga, Perusahaan Milik Menparekraf Sandiaga Uno

PT Bakrie & Brothers Tbk sempat menjadi perusahaan terkemuka dengan usaha yang mencakup bidang infrastruktur, telekomunikasi, dan perkebunan. Produknya juga banyak diekspor ke luar negeri.

Beberapa produk unggulan Bakrie & Brothers antara lain rangkaian pipa baja lengkap, jasa rekayasa struktural kelas dunia, baja bergelombang, bahan bangunan, layanan telekomunikasi nirkabel, system integrator telekomunikasi, CPO serta karet alam.

PT Bakrie & Brothers Tbk bisa dibilang sebagai perusahaan pelopor dari Grup Bakrie. Perusahaan ini pertama kali didirikan sejak tahun 1942 dengan nama Bakrie & Brothers General Merchant and Commission Agent. Pada tahun 1959 perusahaan mulai mengembangkan industri pipa baja.

2. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)

Di awal kemunculannya, PT Bakrie Telecom Tbk sempat diperhitungkan sebagai pemain besar di sektor jaringan telekomunikasi. Iklan dan promonya saat itu juga terbilang jor-joran. Operator ini dikenal dengan teknologinya yakni CDMA.

Baca juga: Gurita Bisnis Tommy Soeharto, Sang Pangeran Cendana

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Whats New
TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

Whats New
Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Whats New
Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Whats New
Budaya Kerja Positif Kunci Sukses Perusahaan

Budaya Kerja Positif Kunci Sukses Perusahaan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com