Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Diperpanjang Hinga 6 Minggu, Ini Dampaknya ke Pasar Saham

Kompas.com - 13/07/2021, 19:45 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Skenario perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diprediksi akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi kembali tertahan.

Sebab, Bank Indonesia juga telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2021 berkisar di 3,8 persen dari yang sebelumnya sempat diproyeksikan tumbuh 4,1-5,1 persen.

"Dampaknya (PPKM Darurat diperpanjang hingga 6 minggu), pasar akan akan bergerak lebih volatile dengan kecenderungan melemah mencermati sentimen PPKM lanjutan dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang terhambat," ujar Analis Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro seperti dikutip dari Kontan.co.id pada Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Ini Dampak Ekonomi jika PPKM Darurat Diperpanjang hingga 6 Minggu

Menurut dia, tekanan jual kemungkinan akan terjadi sejalan dengan adanya panic selling pelaku pasar saat ini. Hal itu terlihat pada perdagangan pada sesi 2 hari ini.

Investor melepas sahamnya untuk profit taking atau menghindari risiko investasinya di pasar saham di tengah adanya ketidakpastian ekonomi dan ketidakpastian bisnis.

Meski begitu, dia melihat kemungkinan turunnya IHSG jika PPKM Darurat Diperpanjang hingga 6 minggu tak akan sedalam PSBB pertama kali diterapkan pada 2020 yang lalu. Pasalnya, pemerintah dan pelaku pasar tampak lebih siap dibandingkan tahun lalu dalam menghadapi pandemi ini.

Terlebih dengan adanya program vaksinasi yang terus berjalan.

"Sehingga di tengah adanya aksi sell off pasar saham, ada saja pelaku pasar yang sudah bersiap untuk mengakumulasi saham dalam jangka pendek," tambah Hendri.

Baca juga: Sri Mulyani Sudah Siapkan Skenario Perpanjangan PPKM Darurat Hingga 6 Minggu

Sekarang ini IHSG berada pada level 6.012. Apabila terjadi koreksi, support pertama berada di level 5.930. Namun, apabila support itu tertembus, ada potensi bagi IHSG menguji level support selanjutnya yaitu di level 5.860. Hendri bilang, ini merupakan koreksi sehat akibat adanya panic selling.

Nah ke depannya, beberapa sentimen yang dinilai bisa mengangkat IHSG yaitu harapan efektivitas PPKM darurat yang sedang dijalankan pemerintah, kemudian target capaian vaksinasi pemerintah yang terealisasi, dan ekspektasi penurunan kasus Covid-19.

Hendri menambahkan, PPKM darurat saat ini diharapkan dapat menekan kasus yang meningkat mengingat ongkos PPKM ini yang cukup besar. Apabila kasus turun, kepercayaan investor diharapkan akan kembali pulih dalam berinvestasi di bursa kendati pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan masih terhambat.

Dia memproyeksi IHSG dalam jangka menengah akan bergerak volatile dengan kecenderungan melemah menguji support terdekatnya yaitu di level 5.930, dan level support sebulan berada pada level 5.860. Kemudian pasar akan bergerak konsolidasi pada level tersebut, adapun level resistance sebulan berada pada level 6.000.

Hendri menyarankan para pelaku pasar agar lebih sabar dalam mengambil keputusan.

"Buy on weakness merupakan strategi yang sekiranya lebih baik digunakan apabila belum mempunyai posisi. Namun, apabila sudah mempunyai posisi, diharapkan dapat kembali menyediakan keseimbangan portofolio dan cash yang tersedia," pungkas dia. (Ika Puspitasari).

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul PPKM darurat diperpanjang, begini dampaknya untuk pasar saham

Baca juga: Ada PPKM Darurat, Bagaimana Nilai Tukar Rupiah Hari Ini?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sistem Pembayaran: Pengertian, Tujuan, dan Komponennya

Sistem Pembayaran: Pengertian, Tujuan, dan Komponennya

Earn Smart
UMKM di Gresik Ekspor Kulit Ikan Hiu dan Pari ke Hong Kong

UMKM di Gresik Ekspor Kulit Ikan Hiu dan Pari ke Hong Kong

Whats New
Indonesia Punya Waktu sampai 10 Tahun untuk Transformasi Ekonomi di Daerah Penghasil Batu Bara

Indonesia Punya Waktu sampai 10 Tahun untuk Transformasi Ekonomi di Daerah Penghasil Batu Bara

Whats New
Apa Itu Reksadana? Ini Pengertian dan Jenisnya

Apa Itu Reksadana? Ini Pengertian dan Jenisnya

Spend Smart
Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Earn Smart
Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Whats New
Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Whats New
Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Whats New
Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Whats New
Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Whats New
Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Whats New
Pemerintah: Pemilik Toko Kelontong Jangan Takut Berutang, buat Modal 'Naik Kelas'

Pemerintah: Pemilik Toko Kelontong Jangan Takut Berutang, buat Modal "Naik Kelas"

Whats New
Mendag Ancam Cabut Izin Usaha 'Social Commerce' yang Keukeuh Jualan

Mendag Ancam Cabut Izin Usaha "Social Commerce" yang Keukeuh Jualan

Whats New
Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Whats New
Temuan Ombudusman RI, Warga Pulau Rempang Pada Dasarnya Mendukung Penataan Kampung, tapi...

Temuan Ombudusman RI, Warga Pulau Rempang Pada Dasarnya Mendukung Penataan Kampung, tapi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com