Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INACA Ungkap Kejelian Garuda Tangkap Peluang Bisnis Penerbangan Kargo

Kompas.com - 17/07/2021, 14:06 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis

Bahkan pada saat-saat tertentu, seperti pada libur Lebaran tahun 2020 dan 2021, jumlah penumpang pesawat hamper tidak ada karena adanya pembatasan pergerakan masyarakat untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

"Akibat menurunnya penumpang, jumlah penerbangan pesawat juga berkurang drastis. Banyak pesawat diparkir dan tidak beroperasi yang membuat aliran kas (cash flow) maskapai penerbangan terganggu,” ucapnya.

“Walaupun demikian kami melihat manajemen Garuda Indonesia telah melakukan berbagai upaya dilakukan agar kondisi keuangannya bisa tertangani dengan baik dan operasional perusahaan mereka tetap berjalan. Salah satunya adalah mengoptimalkan bisnis kargonya," sambungnya Denon.

Sebelumnya diketahui bahwa Garuda Indonesia telah melakukan berbagai langkah upaya untuk memperbaikan kinerja usahanya.

Tren pertumbuhan sektor ekspor nasional menjadi momentum penting bagi maskapai ini untuk optimalisasi lini bisnis penunjang yang dijalankan Perusahaan di tengah tekanan kinerja usaha imbas pandemi Covid-19, terutama melalui lini bisnis kargo charter maupun berjadwal.

Secara konsisten, Perusahaan mulai berhasil mencatatkan pertumbuhan angkutan kargo yang semakin menjanjikan.

"Pada bulan Mei 2021 lalu, kami berhasil membukukan pertumbuhan angkutan kargo hingga 35 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 lalu,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.

Baca juga: Angkutan Kargo Garuda Indonesia Tumbuh 35 Persen

Dengan proyeksi pertumbuhan yang positif itu, Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan utilisasi armada bagi perluasan jaringan penerbangan kargo, khususnya guna menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor unggulan dan UMKM dari berbagai wilayah Indonesia.

“Salah satunya melalui pengoperasian dua armada passenger freighter yang kini melayani sejumlah penerbangan kargo domestik maupun internasional," lanjut Irfan.

Ia mengakui bahwa lini bisnis kargo kini menjadi tumpuan pendapatan usaha Garuda Indonesia, di tengah penurunan trafik angkutan penumpang yang terjadi sejak tahun lalu dan berimbas terhadap perfoma kinerja finansial Perusahaan sepanjang tahun 2020.

Melalui penyampaian laporan keuangan tahun buku 2020, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan usaha sebesar 1,4 miliar dollar AS yang ditunjang oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 1,2 miliar dollar AS, pendapatan penerbangan tidak berjadwal 77 juta dollar AS, dan lini pendapatan lainnya sebesar 214 juta dollar AS.

"Dalam kondisi yang penuh tantangan ini, Garuda Indonesia memastikan komitmennya untuk senantiasa hadir memenuhi kebutuhan aksesibilitas layanan penerbangan masyarakat Indonesia melalui layanan penerbangan yang aman dan nyaman,” tegas Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com