Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir Daging Ayam Impor, RI Harus Perkuat Industri Perunggasan

Kompas.com - 22/07/2021, 15:45 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan meminta semua pihak bekerja sama untuk memperkuat industri perunggasan dalam negeri. 

Hal itu dinilai sangat penting agar pasar perunggasan dalam negeri tidak diintervensi atau dibanjiri oleh produk impor, terutama daging ayam dari Brazil.

"Karena begitu diintervensi, kita lebih repot lagi dalam mengatur daya saing dan keberlanjutan industri perunggasannya. Sehingga ini yang harus ditindaklanjuti posisi dalam negeri sendiri," kata Oke dalam sesi webinar Pataka secara virtual, Kamis (22/7/2021).

Saat ini, Indonesia dan Brasil sedang terlibat sengketa DS484 di World Trade Organization (WTO). Hal itu menyusul keputusan Brasil menggugat Indonesia ke WTO karena menilai Indonesia menghambat masuknya produk daging ayam beku dan olahan dari Brasil.

Menurut Oke, saat ini sengketa tersebut sudah masuk tahap banding. Jika kalah, Indonesia terancam kebanjiran ayam impor.

Baca juga: Kemenpan RB Ungkap Jadwal CPNS 2021 Bisa Berubah Sewaktu-waktu

"Singkat kata, tinggal menunggu waktu bahwa pasar perunggasan dalam negeri akan mulai diintervensi oleh negara lain khususnya Brazil yang di mana pengikutnya banyak," ujarnya

Sembari menunggu keputusan WTO, Oke menilai pasar perunggasan di Indonesia perlu berbenah sehingga menciptakan iklim usaha perunggasan di Tanah Air yang kondusif.

Sebab kata dia, jika intervensi Brazil terjadi dan pasar perunggasan dalam negeri belum berbenah, akan semakin sulit untuk bangkit kembali dan menjaga keberlangsungan industri perunggasan domestik.

Sebelumnya, Brazil mengadukan Indonesia kepada WTO pada 2014 lantaran dianggap menghambat masuknya produk daging ayam beku dan olahan ke Indonesia.

Pada 2016, Negeri Samba ini pun kembali menggugat Indonesia ke WTO ketika pemerintah Indonesia tetap mempertahankan standar halal untuk impor produk ayam serta daging ayam.

Baca juga: Lowongan Kerja Kimia Farma, Ini Syarat dan Posisi yang Dibutuhkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com