Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bikin Laptop Merah Putih, Apa Itu?

Kompas.com - 23/07/2021, 16:35 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah berupaya meningkatkan penggunaan produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) buatan lokal di dalam negeri, khususnya laptop. Hal ini mengingat 95 persen laptop di Indonesia masih di pasok dari produk impor.

Oleh sebab itu, pemerintah saat ini tengah menggarap proyek laptop 'Merah Putih' dengan merek Dikti Edu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, proyek ini mendorong pembuatan laptop dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi.

Baca juga: Luhut Geram Terlalu Banyak Laptop Impor untuk Pendidikan

"Pemerintah berupaya mempersiapkan riset dalam negeri untuk meningkatkan kandungan TKDN agar dapat memproduksi laptop Merah Putih mulai dari desain hingga pengembangannya," ujarnya dalam dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).

Lalu apa itu laptop Merah Putih yang tengah dikembangkan pemerintah?

Laptop Merah Putih adalah proyek yang dikerjakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) kolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud-Ristek, Paristiyanti Nurwardani menjelaskan, kerja sama antara pemerintah dengan ketiga universitas dilakukan dengan membuat Konsorsium Merah Putih-Dikti Edu yang disahkan dalam Keputusan Dirjen Dikti.

"Kemendikbud dalam hal ini terlibat 100 persen mulai dari ide, road map, desain design, dan implementasinya," ujar Paristiyanti kepada Kompas.com, Jumat (23/7/2021).

Ia mengungkapkan, proyek pembuatan laptop Merah Putih merupakan kelanjutan dari kesuksesan membuat tablet bermerek Dikti Edu yang digarap bersama ITB.

Tablet yang berisikan 300 e-modul untuk 5 prodi itu diperuntukkan bagi mahasiswa di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang tidak terjangkau internet (blank spot) dan kurang mampu.

Lewat tablet itu mahasiswa tersebut maka dapat melakukan pembelajaran jarak jauh di tengah masa pandemi ini. Adapun 3.000 tablet Dikti Edu kini sudah digunakan di Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.

Baca juga: Luhut Geram Terlalu Banyak Laptop Impor untuk Pendidikan

"Setelah sukses dengan tablet Dikti Edu, maka Pak Dirjen (Dikti) memberi arahan untuk membuat Laptop Merah Putih melalui konsorsium ITB, UGM, dan ITS," jelasnya.

Paristiyanti menjelaskan, saat ini pengerjaan laptop Merah Putih masih terus dilakukan, di mana ITB, UGM, dan ITS terlibat dalam pembuatan desain dan pengisian software yang unik seperti untuk mahasiswa tunanetra.

Ia bilang, tahun ini direncanakan pembuatan model laptop Merah Putih akan dilakukan sebanyak 10.000 unit oleh ketiga universitas tersebut. Rencananya pada 2022 akan turut melibatkan peran politeknik.

"Pada 2021 ini kan diimplementasikan membuat model laptop Merah Putih Dikti Edu sebanyak 10.000 oleh tiga universitas tersebut," kata Paristiyanti.

Adapun selain laptop Konsorsium Merah Putih-Dikti Edu ini juga terus melanjutkan pembuatan tablet Dikti Edu. Terdiri dari 10.000 unit dibuat oleh ITB, 5.000 unit oleh ITS, dan 5.000 unit oleh UGM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com