Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TransJakarta: Setahu Kita Jumlahnya Itu Bukan 20 Orang yang Meninggal, tetapi 14 Orang...

Kompas.com - 27/07/2021, 08:31 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta menyatakan, hingga saat ini 14 karyawan Transjakarta yang meninggal akibat terpapar Covid-19.

Hal itu terkait pernyataan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal yang menyebutkan bahwa terdapat 20 pekerja Transjakarta yang meninggal dunia terpapar Covid-19. Said mensinyalir hal ini sebagai akibat TransJakarta yang beroperasi secara penuh alias 100 persen.

“Setahu kita jumlahnya itu bukan 20 orang yang meninggal, tapi 14 orang. Data kita ini valid dan bisa kita pertanggungjawabkan,” kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta (Transjakarta) Angelina Betris, saat dikonfirmasi Kompas.com Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Sebut 20 Karyawan TransJakarta Meninggal Terpapar Covid, KSPI Minta Anies Baswedan Turun Tangan

Angelina menjelaskan sejauh ini pihaknya terus melakukan langkah-langkah untuk meminimalkanr penyebaran Covid-19.

Mulai dari memberlakukan 90 persen WFH (Work From Home) di lingkungan perkantoran, vaksinasi pekerja, menyediakan satgas Covid-19, hingga PCR Swab minimum 200 orang per hari.

Sementara mengenai penerapan operasional armada bus 100 persen, Angelina menegaskan hal itu hanya dilakukaan saat hari kerja saja.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah apabila tidak ada keperluan mendesak.

“Untuk bus besar dan bus sedang (jumlah armada) 80 persen, dan untuk bus kecil 100 persen hanya di weekday only,” jelas Angelina.

Di sisi lain, Transjakarta tetap memastikan penumpang dan pekerja Transjakarta tetap menerapkan protokol Kesehatan ketat melalui penerapan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca juga: Simak Aturan Lengkap PPKM Level 4 Jakarta

Sebelumnya Presiden KSPI Said Iqbal meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memperhatikan jam operasional transportasi TransJakarta di masa PPKM level 4 atau PPKM darurat diperpanjang ini. Hal ini lantaran, selama pemberlakukan PPKM darurat level 3-4, terdapat pekerja TransJakarta yang terpapar Covid-19 hingga meninggal dunia.

“Trans Jakarta itu beroperasi 100 persen sampai dengan hari ini saya mendapat laporan tingkat kematian para pekerja/karyawan TransJakarta itu lebih dari 20 orang akibat penularan Covid-19 lebih dari 10 persen. Tolong Pak Anies dapat memeriksa PT TransJakarta,” jelas Said Iqbal dalam virtual konferensi, Senin (26/7/2021).

Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang beroperasi di bawah Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Said mengungkapkan tingkap penularan Covid-19 di Trans Jakarta lebih dari 10 persen. Maka dari itu, Said mengimbau agar pemerintah aturan tegas terkait jam kerja.

“Kami minta kerja bergilir bukan berhenti. Silakan periksa (Pak Anies). Demikian juga pekerja di (pabrik) Panasonic, Astra, 100 persen operasional, dengan alasan manajemen mendapat izin Kemenperin, dan aturan Kemenaker terkait jam kerja belum dikeluarkan,” jelas dia.

Baca juga: Pekerja di Wilayah PPKM Level 3 Juga Dapat Subsidi Upah Rp 1 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com