Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Nilai Ambang Batas Tes SKD Untuk Lolos ke Tahap Selanjutnya

Kompas.com - 29/07/2021, 19:14 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melakukan sosialisasi secara virtual terkait Keputusan Menteri PANRB Nomor 1023 Tahun 2021, tentang Nilai Ambang Batas SKD Pengadaan PNS tahun ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Deputi Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur Kementerian PANRB Katmoko Ari Sambodo menjelaskan, tahun ini, total soal seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS yakni 110 untuk tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensi umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Passing Grade, SKD dan SKB di Seleksi CPNS 2021

"Total butir soal dari SKD itu adalah 110 butir soal, terjadi penambahan 10 butir soal dibandingkan tahun 2019 lalu. Sehingga nilai tertingginya pun mengalami penambahan sebesar 50 poin menjadi 550," kata Ari melalui tayangan Youtube Kementerian PANRB, Kamis (29/7/2021).

Ari merinci, untuk TWK terdapat 30 soal dengan nilai 5 untuk satu soal.

Apabila para peserta CPNS bisa menjawab dengan benar, akan mendapatkan total nilai 150. Kemudian untuk TIU, terdiri dari 35 butir soal dengan nilai yang sama dengan TWK. Untuk total nilai tertingginya 175.

"Sedangkan tes karakteristik pribadi (TKP) sebanyak 45 butir soal, itu ada 5 tingkatan menjawab paling sesuai. Sedangkan tidak menjawab itu bernilai nol sehingga nilai maksimum di sini adalah 225," papar dia.

Pelaksanaan SKD membutuhkan waktu 100 menit. Beda halnya dengan penyandang disabilitas, pihak panitia seleksi nasional (Panselnas) menambah 30 menit masa pengerjaan tes SKD.

Baca juga: Passing Grade CPNS 2021 Diumumkan Besok

"Hanya saja khusus bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik netra yang melamar pada kebut uhan khusus penyandang disabilitas maka waktu pelaksanaannya 130 menit," ucap Ari.

Selain itu, nilai ambang batas SKD untuk CPNS 2021, disesuaikan berdasarkan formasi CPNS, meliputi formasi umum, formasi lulusan predikat unggul atau cumlaude, formasi penyandang disabilitas, diaspora, putra/putri Papua dan Papua Barat, serta formasi dengan jabatan tertentu.

"Yang pertama, untuk penetapan kebutuhan umum atau formasi umum lebih familiar, TWK-nya 65, TIU 80 dan TKP-nya 166. Yang kedua, formasi khusus disabilitas itu TIU-nya dan total SKD-nya 286. Kemudian yang ketiga, kebutuhan formasi khusus cumlaude, itu TIU-nya 85 dan total SKD-nya 311. Yang keempat, kebutuhan khusus Diaspora TIU-nya 85 dan total SKD-nya 311. Kelima, penetapan khusus putra putri Papua dan Papua Barat, itu TIU-nya 60. Kemudian total SKD-nya 286," jelas dia.

Baca juga: Ini Jumlah Pelamar CPNS dan PPPK yang Sudah Lolos Administrasi

Sedangkan untuk formasi dokter, anak buah kapal (ABK), penyelamat pemula, serta pengamat gunung berapi juga diberikan nilai ambang batas.

"Ada beberapa jabatan yang kita beri spesial nilai ambang, yang pertama dokter, itu TIU-nya 80. Kemudian, total SKD-nya 311. Terakhir, kebutuhan umum seperti ABK, rescuer, dan pengamat gunung api itu TIU-nya 70 dan total SKD-nya 286," sambung Ari.

Sebagaimana diketahui, pelaksanaan tes SKD awalnya dijadwalkan mulai 25 Agustus hingga 4 Oktober.

Namun, tim Panselnas seleksi CASN akan kembali menyesuaikan jadwal sesuai dengan kebijakan pemerintah terhadap pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com