Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triwulan II 2021, Bank Mega Milik Chairul Tanjung Raup Laba Bersih Rp 1,56 Triliun

Kompas.com - 30/07/2021, 18:25 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mega Tbk pada triwulan II 2021 meraup laba bersih Rp 1,56 triliun, naik 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,18 triliun.

Sementara laba sebelum pajak pun meningkat sebesar 33 persen atau meraih Rp 1,94 triliun dari pencapaian tahun lalu Rp 1,46 triliun.

Direktur Utama Kostaman Thayib menjelaskan. pertumbuhan laba tersebut dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) yang naik sebesar 23 persen. Dari periode tahun sebelumnya Rp 1,98 triliun menjadi Rp 2,4 triliun pada triwulan II tahun ini.

Baca juga: Naik 21,45 Persen, Laba Bersih Bank Mandiri Semester 1 2021 Capai Rp 12,5 Triliun

"Selain pendapatan bunga bersih, faktor lain yang menjadi penyumbang kenaikan laba Bank Mega diperoleh dari adanya penurunan biaya operasional bank sebesar 9 persen dari Rp 1,70 triliun menjadi sebesar Rp 1,54 triliun sebagai hasil dari program efisiensi dan digitalisasi yang dilakukan bank," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (30/7/2021).

Kinerja Bank Mega juga tercermin pada rasio Return on Asset (ROA), yang mencapai 3,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,93 persen.

Sementara rasio Return on Equity (ROE) meningkat sebesar 19,13 persen, dibandingkan posisi tahun lalu 15,88 persen.

Pada Juni 2021, total aset Bank Mega turut bertambah sebesar 3 persen menjadi Rp 115,87 triliun, bila dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp 112,20 triliun. Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) selama tahun berjalan (year to date/ytd) memperoleh Rp 84,07 triliun atau naik 6 persen.

Dibandingkan posisi Desember 2020, yang baru mencapai Rp 79,19 triliun. Pertumbuhan ini disokong dana tabungan serta deposito yang sama-sama tumbuh sebesar 7 persen (ytd), atau dengan perolehan masing-masing Rp 14,73 triliun dan Rp 60,83 triliun.

Di tengah tantangan perekonomian yang masih terdampak pandemi Covid-19, bank milik taipan Chairul Tanjung ini telah menyalurkan kredit sebesar Rp 52,46 triliun atau tumbuh sebesar 8 persen. Dari posisi Desember tahun lalu, sebesar Rp 48,49 triliun.

Baca juga: BTN Kantongi Laba Bersih Rp 920 Miliar pada Kuartal II-2021

Kostaman menyebutkan, kredit korporasi dan komersial menjadi pendorong tumbuhnya penyaluran kredit tersebut. Masing-masing sebesar Rp 30,29 triliun (16 persen) dan juga kredit komersial Rp 2,28 triliun (3 persen). Pertumbuhan kredit juga diikuti perbaikan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan/NPL gross tercatat turun 1,26 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,56 persen.

Bank Mega juga melakukan efisiensi operasional melalui inovasi digital, yang berdampak terhadap berkurangnya rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Tercatat pada triwulan II tahun ini, beban operasional berhasil turun menjadi 62,05 persen.

Menurut dia, rasio beban tersebut jauh membaik jika dibandingkan pada posisi yang sama periode tahun sebelumnya sebesar 70,18 persen. Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada triwulan II 2021 turut membaik menjadi 27,31 persen dari posisi tahun sebelumnya sebesar 25,34 persen.

Baca juga: CIMB Niaga Bukukan Laba Bersih Rp 2,1 Triliun pada Semester I-2021


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com