JAKARTA, KOMPAS.com – Pada kuartal II tahun 2021, PT Bank Permata Tbk membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 639 miliar.
Nilainya meningkat signifikan 74,3 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 366 miliar.
Direktur Utama PermataBank, Chalit Tayjasanant mengungkapkan, pertumbuhan ini ditopang oleh penerapan strategi usaha berkesinambungan secara pruden dan konsisten.
Baca juga: Buka Tabungan di Bank Permata Bisa Lewat Aplikasi Moxa, Ini Caranya
Perseroan juga terus menjaga kualitas aset pada level yang aman serta memelihara posisi likuiditas dan permodalan untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
”Meskipun keadaan perekonomian Indonesia belum kembali seperti pra-pandemi, strategi bisnis yang kami jalankan dan dukungan para nasabah kami mampu mencetak hasil memuaskan di tengah tahun 2021,” kata Chalit dalam siaran pers, Rabu (4/8/2021).
Pada kuartal II ini perseroan juga mencatat total aset yang bertumbuh sebesar 34,8 persen YoY menjadi sebesar Rp 212,9 triliun.
Sementara itu, penyaluran kredit tumbuh 16,6 persen YoY menjadi sebesar Rp 120,8 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit, didorong oleh pertumbuhan kredit segmen wholesale banking sebesar 39,8 persen YoY yang dikontribusikan dari penyelesaian integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia di bulan Desember 2020.
Baca juga: Semester I-2021, Prodia Kantongi Laba Bersih Rp 301,02 Miliar
Selain itu juga ditopang oleh pertumbuhan KPR yang cukup signifikan yaitu sebesar 21,7 persen YoY di segmen ritel.
“Perluasan skala bisnis dan pertumbuhan kredit sehat, baik secara organik maupun inorganik, tetap menjadi fokus utama dalam meningkatkan kinerja PermataBank saat ini. Kami berharap dapat terus mendukung ekosistem perbankan Indonesia menuju ke arah yang lebih kuat,” jelas Chalit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.