Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Kunci dan Tantangan Menjadi Atlet Profesional

Kompas.com - 06/08/2021, 10:13 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Disiplin dan konsisten dalam berlatih dan meningkatkan kemampuan bukanlah faktor satu-satunya untuk menjadi atlet profesional.

Ssupan gizi yang seimbang dan tepat juga faktor penting bagi seorang atlet.

Perihal gizi pun akan berbeda-beda, sesuai dengan bidang olahraga yang digeluti.

Brdasarkan sistem kerja syaraf dan otot yang digunakan, penentuan kebutuhan energi dan zat gizi dibagi menjadi empat bidang olahraga yaitu olahraga power (kekuatan), misalnya angkat besi, olahraga endurance (daya tahan), misalnya maraton, olahraga sprint seperti lari 100 meter, dan olahraga permainan seperti bulu tangkis.

Keempat jenis olahraga tersebut membagi kebutuhan makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) dengan porsi yang berbeda-beda.

Selain gizi bagi atlet, ada juga pembahasan tantangan bila seseorang ingin menjadi atlet serta memetik pelajaran dari seorang Hendro Kartiko bagi yang ingin menjadi atlet profesional.

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana terkait hal-hal yang perlu diperhatikan jika kamu ingin menjadi seorang atlet:

1. Selain Berlatih, Inilah Kunci Prestasi Atlet!

Kompasianer Listia Rahman berpendapat kunci sukses para atlet bukan hanya disiplin dan porsi latihan yang ketat, melainkan asupan gizi yang tepat.

Menurut dia, salah satu masalah yang ditemukan pada atlet yang berhubungan dengan gizi diantaranya adalah asupan yang tidak tepat yang disebabkan pengetahuan dan pemahaman dalam memilih makanan yang masih kurang.

Padahal, dikatakannya, menurut rumus olahraga, perpaduan antara gizi yang baik dan latihan fisik adalah prestasi atlet.

Tidak seperti orang biasa dengan intensitas aktivitas fisik atau olahraga yang biasa, dalam memenuhi asupan energi dan gizi bagi atlet juga perlu memperhatikan jenis olahraga yang dilakukan dan tahapan pemenuhan gizi untuk 3 periode penting, yaitu periode saat latihan, kompetisi, dan pemulihan (pascabertanding).

"Misalkan saja sesaat menjelang kompetisi. Dari tiga sampai empat jam sebelum berkompetisi, atlet sudah mulai diatur pola konsumsinya. Dimulai dari makanan lengkap, bentuk makanan kecil, makanan cair seperti jus buah, sampai hanya boleh mengonsumsi minuman cair," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Cita-cita Jadi Atlet, Sudah Siapkah Kita dengan Tantangannya?

Kompasianer Pical Gadi berpendapat bahwa menjadi atlet harus bersiap denga segala tantangannya, termasuk gagal menjadi atlet itu sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com