Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy melihat prospek fundamental bank-bank mini sejatinya terbatas. Sebabnya, masyarakat yang memiliki uang banyak akan tetap lebih percaya menaruh dananya di bank-bank besar.
Sedangkan investor muda dan milenial yang menjadi target market bank-bank mini yang akan jadi bank digital umumnya memiliki dana terbatas.
Budi mengatakan saham bank-bank mini yang bakal jadi bank digital saat ini sudah sangat kemahalan. Menurutnya, ada kemungkinan yang melakukan jual beli saham bank-bank tersebut adalah kalangan terbatas dan investor ritel yang ikut-ikutan karena terpengaruh aksi pom-pom saham.
Baca juga: Simak Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah, Pilih Mana?
Perkiraannya, pergerakan liar saham bank mini tersebut akan berakhir sampai investor saham besar keluar dan menjual barangnya di pasar atau sampai eforia saham bank digital berakhir.
Saran Budi, jika investor ritel ingin masuk ke saham bank mini silakan saja asalkan untuk trading. Selain itu, trading sebaiknya jangan di lakukan di satu saham saja tetapi disebar di beberapa bank.
"Sedangkan untuk investasi jangka menengah dan panjang, tetap lebih aman jika membeli sahma-saham bank BUKU 4 yang memiliki kapitalisasi besar atau minimal BUKU 3," pungkasnya.
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Harga saham bank kecil terus melambung, simak prospeknya ke depan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.