Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Bearish dan Bullish di Pasar Saham?

Kompas.com - 10/08/2021, 13:43 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi investor pasar saham, istilah saham bearish atau saham bullish pasti sangat akrab didengar.

Namun, bagi investor pemula, kedua istilah tersebut kerap membuat bingung.

Apa sebenarnya arti istilah bearish dan bulish di pasar saham?

Kedua istilah tersebut berasal dari bahasa Inggris, bear yang artinya beruang, dan bull yang artinya banteng.

Dilansir dari Investopedia, Selasa (10/8/2021), bearish dan bullish adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tren di pasar saham secara umum.

Baca juga: Saham Bukalapak Kena ARB, IHSG Pagi Merah

Bila dilihat berdasarkan asal mula penggunaan istilah tersebut, kata bearish dan bullish digunakan berdasarkan cara masing-masing hewan yang menjadi pengibaratan melakukan serangan.

Dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sikapiuangmu.ojk.go.id, cara seekor beruang atau bear menyerang menggunakan cakarnya dengan pola gerakan dari atas ke bawah.

Sehingga, bearish adalah isitilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar ketika terjadi banyak aksi jual dan pasar menurun atau melemah.

Sebaliknya, seekor banteng atau bull menyerang dengan cara menyerbu cepat dan mengangkat tanduk di kepalanya ke arah atas.

Artinya, bullish adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar yang sedang mengalami tren naik atau penguatan.

Penggunakaan kata bearish dan bullish umumnya digunakan untuk menggambarkan kondisi atau tren edi pasar modal.

Baca juga: Saham Bukalapak Kena ARA Lagi, Ini Kata BEI

 

Ketika seseorang mengatakan kondisi pasar modal sedang bearish, maka bisa diartikan sebagian besar investor secara psikis sedang berhati-hati atau pesimis dengan kondisi perekonomian yang belum meyakinkan.

Atau, berdasarkan teori Dow yang diciptakan oleh Charles H Dow, yakni ketika indeks pasar telah turun sebesar 20 persen.

Sebaliknya, untuk kondisi pasar bullish, yakni kondisi ketika investor sedang optimis atau indeks pasar mengalami peningkatan sebesar 20 persen.

Baik ketika kondisi pasar sedang bullish atau bearish, akan berpengaruh terhadap keputusan investasi seseorang. Sehingga, menjadi penting untuk investor benar-benar mengenal kondisi pasar ketika melakukan keputusan investasi.

Baca juga: Indika Energy Bakal Divestasi 51 Persen Saham Mitrabara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com