JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Hulu Rokan (PHR) meneruskan program pengeboran sumur baru di Blok Rokan usai mengambil alih wilayah kerja tersebut dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Sumur perdana yang dibor di Wilayah Kerja (WK) Rokan adalah Sumur Bangko P03reg 5. Pengeboran sumur tersebut dilakukan pada Selasa (10/8/2021) lalu, sehari setelah Pertamina resmi mengelola Blok Rokan sejak Senin (9/8/2021).
"SKK Migas bersyukur dan mengapresiasi komitmen PHR paska alih kelola WK Rokan, sehingga kegiatan yang telah direncanakan dapat direalisasi tepat waktu, yaitu Selasa 10 Agustus 2021," ujar Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno dalam keterangan tertulis, Kamis (12/8/2021).
Baca juga: Kemenhub Siapkan 428 Bus untuk PON XX dan Perparnas XVI Papua
Sumur Bangko P03reg 5 dibor menggunakan Rig BN-18 berkapasitas 550 Horse Power (HP), dengan target kedalaman trajectory lubang sedalam 2150 feet.
Sumur ini ditargetkan untuk memproduksikan minyak, dengan desain tiga rangkaian casing yakni 13-3/8 inch, 9-5/8 inch, dan 7 inch.
"Pengerjaannya sendiri kami sestimasi berjalan 10 hari sampai ke fase komplesi sumur,” imbuhnya.
Julius mengatakan, sesuai hasil revisi Work, Program, and Budget (WP&B) 2021, PHR akan melakukan pemboran untuk 141 sumur pada 2021, meningkat dari dari rencana awal yang hanya mengebor 84 sumur. Kendati demikian, PHR sendiri menargetkan pemboran sumur tahun ini dapat mencapai 161 sumur.
Selain itu, PHR juga berkomitmen melakukan program-program CPI yang tidak dapat direalisasi karena kendala di lapangan menjelang akhir alih kelola. Untuk mengawal pencapaian target tersebut, PHR akan menambah 2 buah rig, sehingga seluruh yang digunakan pada tahun ini sebanyak 18 buah rig.
Baca juga: Pemerintah Diminta Pertimbangkan Kebijakan Cukai Rokok Demi Pekerja Tembakau
"Pada saat alih kelola, PHR berkomitmen mengebor 161 sumur pada 2021. Semoga semua komitmen dapat dilaksanakan, minimal sama dengan komitmen yang telah disampaikan dalam WP&B," jelas Julius.
Ia menambahkan, untuk mencapai target pengeboran, SKK Migas bersama PHR telah melakukan beberapa upaya seperti mengawal persetujuan AMDAL untuk Lapangan Bekasap. Selain itu, telah mempercepat proses pengadaan rig dan jasa pemboran berkelanjutan dari CPI ke PHR, dan proses transfer material pengeboran dengan sistem mirroring contract.
Saat ini, SKK Migas dan PHR juga mulai mendetailkan rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2022, antara lain melakukan kegiatan permboran sebanyak 500 sumur. Ia berharap, upaya yang tengah dilakukan itu bisa mendapat dukungan penuh dari para pemangku kepentingan.
"Ini sangat penting karena kami berharap, WK Rokan tetap menjadi salah satu WK terbesar di Indonesia yang menjadi andalan dalam memenuhi target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030 mendatang,” pungkas Julius.
Baca juga: Sri Mulyani Minta Informasi Penggunaan Aset Negara Disampaikan ke Masyarakat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.