Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 16/08/2021, 08:06 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menguat pada Senin (16/3/2021). Sebelumnya, IHSG ditutup stagnan di level 6.139,49, namun dalam sepekan IHSG mencatat penurunan 1,06 persen.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengungkapkan, di awal pekan Bursa Asia bersiap mengawali pekan dengan bergerak stabil karena investor menanti data penting di China untuk mengukur bagaimana dampak dari strain virus delta pada pemulihan ekonomi dari pandemi.

Dari dalam negeri, Investor akan bersikap hati-hati menyambut libur kemerdekaan Indonesia pada hari selasa dan menanti data neraca perdagangan pada hari rabu. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi menguat terbatas diawal pekan.

Baca juga: Jokowi Pidato Nota Keuangan, Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini?

“IHSG berada pada jalur trend positif, menuju resistance 6.205 hingga 6.250 sebagai resistance channeling trend selanjutnnya. Sehinga secara teknikal peluang penguatan IHSG diawal pekan cukup terbuka dengan support resistance 6.104 sampai 6.205. Indikator stochastic menjenuh pada momentum bearishnya berpotensi reversal jangka pendek,” ungkap Lanjar dalam rekomendasinya.

Sementara menurut Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee, pasar modal dalam negeri mendapat sentimen positif turunya kasus Covid-19 dan turunnya kasus aktif terutama di Jawa dan Bali.Walaupun pembatasan mobilitas masyarakat diperpanjang, pasar keuangan domestik masih terpantau stabil, dan perpanjangan program retrukturisasi sangat membantu kreditur dan perbankan.

Di sisi lain, pelaku pasar akan memantau data ekonomi AS yang berpotensi menjadi dasar the Fed merubah kebijakannya. Investor juga menunggu pidato dari Chairment the Fed Jerome Powell pada Rabu esok, dan hasil FOMC Meeting Minutes pada Kamis pekan ini.

“Secara teknikal, IHSG membentuk candle dengan body turun dan shadow di atas dan bawah indikasi konsolidasi. IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 6113 sampai 6,042 dan resistance di level 6,179 sampai 6,263,” ujar Hans.

Hal senada juga disampaikan Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper. Dia bilang, secara teknikal candlestick, IHSG membentuk doji mengindikasikan potensi pergerakan yang masih terbatas. Di sisi lain, investor masih menunggu data trade balance, dan data perkembangan kasus Covid-19 terbaru.

“IHSG diprediksi menguat, investor akan mencermati data trade balance yang akan dirilis pada awal pekan serta data kasus Covid-19 terbaru yang akan berpengaruh pada potensi perpanjangan PPKM,” jelas dia.

Dennies memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak resistance di level 6.209 hingga 6.174, dan support di level 6.108 hingga 6.077.

Baca juga: Pilah-pilih Saham IPO, Pertimbangkan Dulu Hal Ini

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini:

1. Ekuator Swarna Investama
BRIS area akumulasi 2.220 – 2.420, TP 2.520 – 2.570, cut loss bila turun di bawah 2.170.
MIKA area akumulasi 2.260 – 2.320, TP 2.420 – 2.460, cut loss bila turun di bawah 2.210.
TCPI area akumulasi 7.775 – 8.000 , TP 8.300 – 8.600, cut loss bila turun di bawah level 7.600.

2. Artha Sekuritas
PTPP entry level 850 – 870, TP 900 – 920, stop loss 840
PWON enty level 450 - 460, TP 490 - 500, stop loss 446.
ERAA entry level 645 – 660, TP 685 – 700, stop loss 635.

3. Panin Sekuritas
BMRI rekomendasi buy 5.625 – 6.100, TP 6.350 – 6.625, stop loss <5.625.
CPIN rekomendasi buy 6.025 – 6.500, TP 7.300 – 7.350, stop loss <6.025
HRTA rekomendasi speculative buy on breakout 270, TP 280 - 300, stop loss <250.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com