Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 12,8 Persen, BNI Raup Laba Bersih Rp 5 Triliun pada Semester I 2021

Kompas.com - 16/08/2021, 11:35 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 5 triliun pada semester I-2021. Capaian ini tumbuh 12,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 4,45 triliun.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pertumbuhan tersebut selaras dengan meningkatnya laba operasi pra-provisi (pre-provisioning operating profit/PPOP) sebesar 24,4 persen secara yoy pada paruh pertama 2021, menjadi Rp 16,1 triliun.

"PPOP yang solid tersebut ditopang oleh kuatnya pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 18,2 persen secara yoy atau mencapai Rp 19,3 triliun," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Paruh Pertama 2021, BRI Cetak Laba Bersih Rp 12,54 Triliun

Royke menjelaskan, capaian NII didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 4,5 persen secara yoy, sehingga total kredit perseroan mencapai Rp 569,7 triliun hingga Juni 2021.

BNI mencatatkan penyaluran kredit yang sehat dengan didominasi oleh sektor-sektor usaha prospektif dengan risiko rendah, baik pada segmen business banking maupun consumer banking.

Kredit pada segmen business banking mencapai Rp 475,6 triliun atau tumbuh 3,5 persen secara yoy, dimana pertumbuhan tertinggi berada pada segmen small business sebesar 20,6 persen yoy dengan baki debet mencapai Rp 91 Triliun, diikuti corporate private sebesar 7,9 persen yoy dengan baki debet mencapai Rp 179,1 Triliun.

Adapun kredit pada segmen consumer banking mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,4 persen secara yoy atau mencapai Rp 92,8 triliun.

Secara lebih rinci, kredit tanpa agunan yang berbasis payroll mencatat pertumbuhan 19,6 persen secara yoy atau sebesar Rp 32,7 triliun, dan disusul oleh kredit pemilikan rumah yang tumbuh 6,3 persen yoy atau Rp 47,6 triliun.

"Pertumbuhan kredit consumer juga dapat mengindikasikan mulai bergairahnya konsumsi masyarakat yang menopang pertumbuhan PDB nasional," ujar Royke,

Selain itu, BNI juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan non bunga sebesar 19,2 persen secara yoy atau Rp 6,8 triliun, yang dihasilkan dari fee based income.

"Fee based income yang bersumber dari surat berharga tercatat tumbuh 115,4 persen yoy atau mencapai Rp 1 triliun. Begitu juga dengan fee based income yang bersumber dari layanan trade finance, tumbuh 20,4 persen yoy atau mencapai Rp 732 miliar," tutur Royke.

Baca juga: Migrasi ke BSI, Kartu BNI Syariah Tak Bisa Dipakai di Mesin ATM BNI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com