Adapun 7 WPP yang masuk dalam kategori over exploited untuk ikan-ikan karang adalah WPP 573, WPP 572, WPP 713, WPP 714, WPP 717, WPP 715, dan WPP 716. Sementara itu, WPP 711 masuk dalam kategori fully-exploited, dan 3 WPP lainnya masuk dalam kategori moderat.
Status ketersediaan ikan-ikan demersal termasuk ikan kakap masih lebih baik dibanding ikan-ikan karang. Dari 11 WPP, hanya 2 WPP yang mengalami status over exploited, yakni WPP 571 dan WPP 713. Enam WPP lainnya masuk kategori fully exploited, dan 3 WPP dalam kategori moderat.
Namun kata Indra, data tersebut belum bisa secara resmi menyimpulkan bahwa status ikan kerapu dan ikan kakap di Indonesia sudah tereksploitasi sepenuhnya, mengingat ikan tersebut masuk dalam kelompok jenis ikan karang dan demersal yang terdiri dari ratusan spesies.
"Kalau cukup resources pendataan, kami berharap (ada keterkhususan) kelompok jenis ikan ini. Maka kita (akan) keluarkan kakap, karang, dan rajungan (dari kelompok ikan demersal dan ikan karang menjadi kelompok tersendiri). Kunci utama kesuksesan (pengelolaan) harus berdasarkan data yang terukur," ucap Indra.
Baca juga: Ini Alat Tangkap Ikan yang Dilarang dan Boleh Digunakan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.