JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 sebenarnya permintaan ekspor terhadap produk UMKM sangat tinggi.
Hanya saja ada berbagai kendala yang ditemukan mulai dari kapasitas produksi hingga ketersediaan kontainer yang masih menjadi persoalan.
"Walaupun sebenarnya permintaan ekspor juga banyak seperti produk-produk furniture, kopi, buah-buahan tropik dan macam-macam kuliner, tetapi kita terkendala kontainer," kata Teten dalam siaran persnya, dikutip Senin (30/9/2021).
Baca juga: Per Agustus 2021 Sudah 15,3 Juta UMKM Masuk ke Platform Digital
Menurut Teten, kelangkaan kontainer masih menghantui permasalahan logistik saat ini, khususnya di perdagangan ekspor impor. Jika pun bisa diusahakan, Teten bilang, mesti ada tambahan biaya pengiriman yang cukup mahal.
Kondisi ini ternyata bukan hanya dihadapi oleh pengusaha besar, tetapi juga UMKM yang berorientasi ekspor.
Sementara terkait biaya pengiriman tersebut, menurut Teten hal itu masih dibicarakan dan dirumuskan oleh Komite PEN lintas kementerian. Sehingga belum ada skema yang tepat.
"Saya sedang pelajari bagaimana di negara lain. Memang harus dihitung jika ada biaya tambahan kontainer seberapa besar kebutuhannya. Dan berapa kali lipat dari nilai subsidi nanti bisa diberikan kepada transaksi ekspornya," jelas Menteri Teten.
Teten mengatakan, saat ini sedang membidik UMKM potensi ekspor, yang permintaan pasarnya ada, tetapi supply chain-nya masih berantakan.
"Misalnya soal briket dari tempurung kelapa dan gula semut, saya baru tahu kalau permintaannya dari luar negeri itu besar dan di Indonesia bisa diekspansi lagi," ungkap Teten.
Meski permintaan dua produk itu tinggi, namun sayang dari hasil pantauannya di Sulawesi dan Jawa Barat, UMKM-nya tidak bisa memenuhi permintaan karena berbagai kondisi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.