Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Nilai Tukar Petani Meningkat, Peneliti UI: Tak Lepas dari Kinerja Kementan

Kompas.com - 01/09/2021, 21:06 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada Agustus 2021 mengalami kenaikan hingga 104,68 atau naik 1,16 persen month to month (M-to-M).

Adapun kenaikan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan subsektor tanaman pangan dan tanaman perkebunan.

"Kenaikan NTP dan NTUP tak lepas dari kinerja jajaran Kementerian Pertanian (Kementan)," kata Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), Riyanto.

Kinerja Kementan yang dimaksud, kata Riyanto, yaitu terus meningkatkan indeks pertanaman (IP), melakukan perluasan areal tanam, menyalurkan benih unggul, memfasilitasi pupuk subsidi, dan membuka akses Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca juga: Mau Ajukan KUR BNI untuk Modal Usaha? Simak Syarat dan Caranya Berikut

"Kementan juga terus berupaya mengubah wajah baru pertanian Indonesia menjadi lebih maju, mandiri dan modern,” ujar Riyanto, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/9/2021).

Pertanian yang maju tersebut, lanjut dia, ditandai dengan kemunculan pusat data agriculture war room (AWR), teknologi berkekuatan artificial intelligence (AI), dan kecanggihan mekanisasi.

Menurut Riyanto, berbagai bantuan dan akses layanan yang diberikan Kementan mampu mempercepat musim tanam dan peningkatan produksi petani setiap kali melakukan tanam.

Baca juga: Hadapi Lebaran dan Musim Tanam, Pupuk Indonesia Siapkan Stok Untuk 6 Pekan

"Saya kira capaian tersebut harus dipertahankan. Namun lebih dari itu, capaian ini juga perlu didukung oleh semua pihak, termasuk kalangan akademisi dan praktisi," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Riyanto mengatakan, kenaikan NTP dan NTUP merupakan bukti bahwa kesejahteraan petani mulai mengalami peningkatan secara signifikan.

"Kenaikan itu juga merupakan bukti bahwa swasembada sudah di depan mata," imbuhnya, di Jakarta, Rabu.

Jaga produksi beras nasional

Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri meminta dukungan semua pihak agar mempertahankan swasembada pangan hingga Desember 2021.

“Tentu tekad kami sama, yaitu terus menjaga kecukupan pangan dari petani bangsa sendiri. Untuk diketahui, kami tidak melakukan impor beras dalam 3 tahun,” jelas Kuntoro.

Oleh karena itu, ia kembali meminta semua pihak untuk menjaga produksi beras nasional agar tercukupi.

Terutama pihak yang dimaksud, yaitu pemerintah daerah (pemda), agar terus memotivasi petani dan memberi insentif atau stimulus positif bagi petani.

Baca juga: NTP Agustus 2021 Naik, Kementan Sebut Kesejahteraan Petani Membaik

“Kami tentu bangga dan mengapresiasi petani di Indonesia. Tetapi, kami juga harus terus pastikan produksi pertanian terjaga dan pasar dapat menyerap hasil panen. Saat ini stok cadangan (beras) Bulog untuk masyarakat semuanya aman,” jelas Kuntoro.

Kementan sendiri terus fokus dalam menjaga produksi beras. Terlebih, indikator makro pertanian mengalami peningkatan. Hal ini menjadi tanda semakin membaiknya produksi beras.

Sebagaimana data BPS, produksi beras setiap tahun selalu mengalami surplus atau peningkatan.

Baca juga: Produksi Beras Naik Tipis, Kementan: Hasil yang Menggembirakan

Pada 2018 misalnya, surplus produksi beras mencapai 4,37 juta ton. Selanjutnya, di 2019 mengalami kenaikan 2,38 juta ton dan 2020 surplus 1,97 juta ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com