Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Tak Paksakan Energi Terbarukan, Apa Alasannya?

Kompas.com - 11/09/2021, 20:19 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Selain itu, lanjut dia, umumnya terdapat rasio antara Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dengan kerusakan lingkungan. Maka dari itu, pengembangan EBT di Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara-negara maju, sebab tingkat PDB Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju.

"Perlu kita sadari bahwa antara pertumbuhan ekonomi dengan aspek lingkungan harus balance. Biasanya negara-negara di dunia akan fokus pada pertumbuhan, setelah titik tertentu baru fokus pada lingkungan," kata Komaidi.

Baca juga: Tren Energi Hijau, PLN Bikin Sertifikat EBT untuk Perusahaan

Posisi PDB per kapita Indonesia hanya 3.121 dollar AS per 2020. Masih sangat rendah bila dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat yang sudah mencapai level PDB per kapita sebesar 63.000 dollar AS, Singapura sebesar 58.000 dollar AS, dan rata-rata negara di Eropa sudah lebih dari 30.000 dollar AS.

Menurutnya, rata-rata PDB per kapita pada negara-negara yang telah mendorong percepatan bauran EBT adalah lebih dari 30.000 dollar AS. Sehingga dengan PDB per kapita Indonesia yang masih sangat rendah dinilai sulit untuk terlalu gencar menerapkan transisi energi ke EBT.

“Jadi perbandingannya sangat jauh. Apakah kita yang PDB-nya masih di 3.000-an itu harus berkomitmen seperti negara-negara yang PDB per kapitanya sudah di kisaran 60.000? Ini harus dipertanyakan kembali kepada kita,” ungkap Komaidi.

Baca juga: Berapa Biaya Pasang Panel Surya buat Rumah Tipe 36?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com