Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Mencegah Serangan Siber bagi Perusahaan

Kompas.com - 15/09/2021, 10:49 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu perusahaan penyedia keamanan siber, Check Point Software Technologies Ltd menyarankan agar organisasi atau perusahaan di Indonesia melakukan berbagai cara untuk mencegah serangan siber.

Country Manager Indonesia Check Point Software Deon Oswari mengungkapkan, organisasi atau perusahaan di Indonesia mengalami 746 persen lebih banyak serangan siber dari rata-rata global dalam 6 bulan terakhir.

"Di tengah pandemi, peralihan ke kerja dari rumah (remote working) telah mempercepat transformasi digital di Indonesia. Oleh karena itu, para pelaku kejahatan siber telah mengadaptasi praktik kerja mereka dengan cara memanfaatkan peralihan ini untuk membidik jaringan distribusi perusahaan dan jaringan mitra-mitra organisasi, untuk mencapai kerusakan maksimal," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak, Ini Penjelasan Kemenhub

Deon mengungkapkan setidaknya ada 6 cara agar perusahaan bisa terhindar dari serangan siber. Pertama adalah melakukan edukasi. Edukasi merupakan komponen penting dari proteksi.

Banyak serangan siber dimulai dari email bertarget yang walaupun tidak mengandung malware, tetapi didesain sedemikian rupa untuk memikat penerima email agar mengklik tautan berbahaya.

"Oleh karena itu, edukasi bagi pengguna merupakan salah satu bagian terpenting dari proteksi," kata Deon.

Kedua, memperkuat proteksi email. Menurut Deon, 91 persen file berbahaya di Indonesia dikirim melalui email, dan jenis file yang paling berbahaya yang diterima lewat email adalah file jenis .xlsx, diikuti oleh file .rtf , dan .docx.

Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi Jadi Syarat Perjalanan Selama PPKM

Oleh karena itu penting bagi organisasi atau perusahaan untuk memperkuat keamanan email , terutama saat memindahkan email dari host lokal ke cloud.

Cara ketiga yaitu memasang updates dan patches secara berkala. Keempat yaitu mengadopsi strategi dan pendekatan yang mengutamakan pencegahan.

"Pendekatan yang mengutamakan deteksi saja tidaklah cukup. Selain tertarget, serangan siber juga terampil menghindari deteksi. Jika data berhasil dicuri, kerugian finansial organisasi atau perusahaan pun menjadi tinggi. Jika serangan siber berhasil menembus perangkat atau jaringan, maka semuanya sudah terlambat," ungkap Deon.

Cara kelima yaitu memasang perangkat anti-ransomware. Perlindungan anti-ransomware akan mengawasi aktivitas yang tidak biasa seperti membuka dan mengenkripsi file dalam jumlah besar.

Jika ada perilaku mencurigakan yang terdeteksi, fitur ini dapat segera bereaksi dan mencegah kerusakan besar.

Sementara cara keenam yaitu memasang solusi keamanan siber terpadu untuk pekerja jarak jauh (remote work) untuk melindungi endpoint, browser, email, serta akses jarak jauh dari berbagai ancaman siber, baik yang dikenal maupun tidak dikenal.

Baca juga: Bisa Bobol Data Perusahaan, Waspada Jenis dan Modus Serangan Siber Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com