Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Banyak Lembaga Prediksi RI Masuk Daftar 5 Negara dengan PDB Terbesar

Kompas.com - 27/09/2021, 18:11 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara menyebut, banyak pihak memprediksi Indonesia masuk daftar negara dengan PDB terbesar pada 2045.

“Ada banyak lembaga nasional dan internasional yang memperkirakan Indonesia akan menjadi (masuk daftar) 5 negara dengan PDB terbesar di tahun 2045," ujar Tirta di acara Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) 2021 yang diselenggarakan KONTAN, Senin (27/9/2021).

"Hal ini, selain Indonesia merupakan anggota G20, Indonesia juga tengah menikmati bonus demografi yang disebabkan besarnya penduduk produktif,” sambung dia.

Tirta menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir Indonesia menikmati bonus demografi yang didominasi oleh kelompok produktif.

Baca juga: Bank Sentral China Larang Transaksi Aset Kripto, Bagaimana Prospek Bitcoin Cs?

Menurut dia, bonus demografi tersebut juga berkontribusi pada lahirnya perusahaan - perusahaan unicorn, serta bertumbuhnya investor pasar modal.

Menurut Bank Dunia kata Tirta, Indonesia bisa keluar dari middle income trap dengan kemampuan dan keterampilan, utamanya dari pilar pembangunan manusia dan pembangunan iptek.

Dia juga mengatakan bahwa manusia yang memiliki literasi finansial yang solid akan mendukung industri jasa keuangan yang stabil dan mampu berkontribusi menuju neo economy society.

"Ada 4 aspek yang penting dalam mendukung literasi keuangan masyarakat, pertama, program edukasi keuangan secara massif, dukungan infrastruktur, program inklusi yang merata, dan keberadaan produk keuangan yang didukung oleh teknologi,” kata dia.

Sementara itu, pengamat dan dosen kebijakan publik Gita Wirjawan mengatakan, kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu dengan memulihkan daya beli bisa masyarakat.

Baca juga: Wamen BUMN: Waskita Karya Punya Utang Rp 90 Triliun

Menurut dia, Indonesia bisa kian matang di panggung international jika generasi muda bisa terus berkreasi.

“Narasi kita harus bisa dinarasikan oleh narator yang produktif, cerdas dan bisa mengikuti disrupsi yang terjadi. Seperti IPO Bukalapak beberapa bulan lalu. Jadi penting bagi generasi muda tidak hanya melakukan idea creation, tapi bisa menempelkan ide itu di mana kita perlu berkomunikasi secara international,” ucap Gita.

Sedangkan CEO PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rachmat Kaimuddin menilai dukungan teknologi membuat potensi pertumbuahan sektor e-commerce cukup tinggi.

Di sisi lain kata dia, dua per tiga masyarakat Indonesia sudah melek internet, sehingga membuka peluang pasar yang lebih besar untuk tumbuhnya marketplace.

Dia juga berharap perusahaan-perusahaan unicorn di Indonesia bisa saling bekerja sama dan berkolaborasi untuk memajukan Indonesia.

“Indonesia sangat memiliki potensi, ke depan kita fokus agar penggunaan teknologi bisa merata, mengingat masih banyak yang belum tersentuh teknologi. Kita harus gotong royong dan menyelesaikan ini agar bisa mendorong ekonomi kita,” ujar Rahamat.

Baca juga: Perusahaan Multifinance Turunkan Suku Bunga untuk Genjot Pembiayaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com