JAKARTA, KOMPAS.com - Industri manufaktur terlihat makin ekspansif setelah dihantam pandemi Covid-19 varian Delta.
Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia kembali meningkat pada angka 52,2 di bulan September 2021.
Padahal, pada bulan Agustus 2021, PMI masih bergerak di kisaran 43,7.
Baca juga: Pemerintah Bidik Industri Pengolahan dan Manufaktur Masuk Dalam KEK
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, lonjakan PMI membuktikan bahwa industri manufaktur sudah bergerak menguat.
"Hari ini (PMI) naik ke 52,2. Ini membuktikan bahwa industri sudah kembali ekspansi dengan sangat kuat. Lagi-lagi kami dapat mengonfirmasi bahwa aktifitas ekonomi akan pulih cepat," kata Febrio dalam Taklimat Media di Jakarta, Jumat (1/10/2021).
Febrio mengatakan, kenaikan PMI terjadi karena Indonesia mampu menangani pandemi Covid-19 varian Delta.
Sebab saat varian Delta menyebar di bulan Juni-Juli 2021, PMI sempat kembali turun karena terbatasnya mobilitas masyarakat.
Sebelumnya, pada Mei 2021, PMI Manufaktur Indonesia sudah meningkat pada angka 55,3.
Baca juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Kemenperin Pantau Operasional Industri Manufaktur
Pada Mei lalu, peningkatan terjadi selama 7 bulan berturut-turut dan meningkat dibanding pada bulan April 2021 yakni 54,6.
"Ini sejalan dengan keberhasilan Indonesia menangani Delta selama 2-3 bulan terakhir. Ini menggembirakan dan mengonfirmasi proyeksi ekonomi di kuartal III. Konsumsi membaik dan akan kita pantau ke depan," ucap Febrio.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.