Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perubahan Iklim Semakin Nyata, Schneider Electric Serukan Percepatan Dekarbonisasi

Kompas.com - 13/10/2021, 11:31 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Dampak perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini semakin nyata. Sebagai contoh, gumpalan es di kutub kerap mencair akibat suhu bumi yang kian memanas. Hal ini menimbulkan efek domino yang menyebabkan meningginya batasan air laut di sejumlah wilayah bumi.

Bila upaya dekarbonisasi tidak dilakukan segera, hal lebih buruk bisa saja terjadi.
Hal tersebut dikatakan oleh Chairman and CEO Schneider Electric Jean-Pascal Tricoire dalam acara Innovation Summit World Tour 2021 yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (12/10/2021).

Tricoire mengatakan, dunia harus mempercepat dekarbonisasi dan mengurangi separuh emisi karbon dioksida pada 2030.

Baca juga: Upaya Schneider Electric Wujudkan Pengelolaan Air Bersih di Indonesia dengan Smart Water Management

Dalam studi riset terbaru Schneider Electric bertajuk ‘The 2030 Imperative: A Race Against Time’, dunia harus mengurangi emisi karbon sebesar 30-50 persen pada dekade ini untuk membatasi kenaikan suhu ke ambang batas 1,5 derajat Celcius seperti yang telah ditetapkan oleh Intergovernmental Panel for Climate Change (IPCC).

“Untuk mewujudkannya, kami menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan dan perusahaan di seluruh dunia untuk melakukan upaya dekarbonisasi 3-5 kali lebih besar dari sebelumnya,” kata Tricoire dalam sambutannya.

Menurutnya, perusahaan yang bergerak di industri berat dinilai memiliki peran penting dalam hal dekarbonisasi. Perusahaan pun bisa menerapkan teknologi digital dan meningkatkan elektrifikasi sebagai cara tercepat untuk mengupayakan dekarbonisasi bangunan, transportasi, dan operasional industri di lingkungan kerja.

Baca juga: Lewat Webinar Innovation Day 2021, Schneider Electric Ajak Seluruh Dunia Atasi Perubahan Iklim

Schneider Electric, lanjut Tricoire, saat ini sudah menjadi bagian dari solusi untuk membantu banyak perusahaan mempercepat upaya dekarbonisasi.

“Sesuatu yang dibutuhkan perusahaan saat ini adalah mitra tepercaya yang dapat menggabungkan perencanaan strategis dan penetapan target dengan rekam jejak implementasi solusi yang terbukti memberikan hasil berkelanjutan,” katanya.

Sebagai informasi, Schneider Electric merupakan salah satu pionir perusahaan yang fokus dalam efisiensi energi, pengelolaan energi, pengadaan energi terbarukan, pelaporan karbon, penilaian risiko iklim, dan dekarbonisasi rantai pasokan.

Baca juga: Dorong Transformasi Digital Berkelanjutan, Schneider Electric Gelar Innovation Day 2021 secara Virtual

Perusahaan asal Prancis itu juga menyediakan perangkat lunak dan layanan konsultasi kepada lebih dari 30 persen anggota perusahaan Fortune 500, seperti Johnson & Johnson, Walmart, Faurecia, Kellogg, Takeda, Velux Group, Unilever, dan T-Mobile.

Sebagai bagian dari ambisinya untuk mendorong inovasi berkelanjutan dan membangun roadmap net-zero emission, Schneider Electric juga turut membantu perusahaan di banyak sektor untuk berinovasi dan beralih ke sistem terbuka yang dapat dioperasikan secara digital.

“Konvergensi antara digital dan listrik dalam skala besar dengan perangkat lunak menjadi salah satu solusi. Listrik membuat energi menjadi hijau dan vektor terbaik untuk dekarbonisasi. Digital membuat energi menjadi cerdas untuk mendorong efisiensi dan menekan pemborosan. Konvergensi ini menghasilkan electricity 4.0,” ujar Tricoire.

Salah satu panel diskusi yang diadakan oleh Schneider Electric pada acara Innovation Summit World Tour 2021 dengan tajuk Digital Media & Industry Analyst Conference.DOK. SCHNEIDER ELECTRIC Salah satu panel diskusi yang diadakan oleh Schneider Electric pada acara Innovation Summit World Tour 2021 dengan tajuk Digital Media & Industry Analyst Conference.

Tricoire pun menjabarkan beberapa inovasi yang telah dihadirkan oleh Schneider Electric dalam rangka percepatan dekarbonisasi. Berikut ulasannya.

1. Data center

Schneider Electric baru saja meluncurkan APC Smart Uninterruptable Power Supply (UPS) Ultra 5kW. UPS ini dirancang untuk memberikan lebih banyak daya, fleksibilitas, dan pemantauan cerdas dengan ukuran terkecil.

Dengan pemanfaatan alat tersebut, sejumlah pengguna jasa data center Schneider Electric pun telah mengurangi jejak karbon mereka sebesar 37 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com