Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capai 37.760 Dollar AS per Metrik Ton, Harga Timah Sentuh Rekor Tertinggi

Kompas.com - 15/10/2021, 15:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mencatatkan, timah mencapai harga tertinggi di 37.760 dollar AS per metrik ton pada awal kuartal IV-2021.

Kepala Logistik ICDX, Bambang Setioso mengatakan, ada dua katalis utama yang memicu harga timah terus melaju positif sepanjang tahun ini.

Pertama, karena meredanya tingkat kasus Covid-19 yang mendorong pemulihan ekonomi global sehingga memicu aktivitas industri dan manufaktur kembali bangkit.

"Sebagai komoditi yang banyak diaplikasikan dalam industri dan manufaktur, tentunya permintaan timah pun juga ikut naik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Semester I-2021, PT Timah Bukukan Laba Tahun Berjalan Rp 270 Miliar

Kedua, di saat bersamaan, krisis energi yang melanda dunia saat ini turut mendongkrak kenaikan harga dasar untuk semua lini dari hulu hingga hilir, termasuk timah. Di mana kenaikan terjadi mulai dari sisi penambangan, operasi produksi, hingga biaya logistik karena menggunakan minyak mentah dalam prosesnya.

Hingga kuartal III-2021, ICDX mencatatkan total ekspor timah sebesar 22.084,31 metrik ton, dengan total nilai lebih dari Rp 9,7 triliun, melebihi transaksi pada semester I-2021.

Menurut Bambang, hal itu menunjukkan bahwa kinerja ekspor timah terus meningkat didorong oleh kembali dibukanya kegiatan ekonomi negara tujuan ekspor dan meningkatnya produksi smelter.

"ICDX optimis harga timah akan terus menunjukkan penguatan hingga akhir tahun 2021," katanya.

Di sisi lain, kenaikan harga timah ICDX juga diikuti dengan kontrak timah tujuan ekspor (TINPB) yang tercatat naik rata-rata 61 persen, dan kontrak timah tujuan dalam negeri (LTINPB) naik rata-rata 78 persen pada kuartal III-2021 lalu.

Berdasarkan hal itu, Research & Development ICDX memproyeksikan harga timah hingga akhir tahun berpotensi menyentuh level resistance di kisaran 39.000 dollar AS-40.000 dollar AS per metrik ton dan level support di kisaran 35.000 dollar AS-34.000 dollar AS per metrik ton.

Adapun menurut data United States Geological Survey (USGS) 2021, Indonesia menguasai 18,43 persen cadangan timah dunia, kedua terbesar setelah China. Tak hanya itu, Indonesia juga berada pada urutan kedua sebagai negara produsen timah terbesar yakni 24,51 persen.

Bambang bilang, hal ini menunjukkan pentingnya peran Indonesia sebagai pengekspor timah terbesar di dunia, dan bagaimana hal tersebut dapat berdampak signifikan pada industri timah global jika timah diperdagangkan secara terstruktur di sumbernya.

Menurutnya, kebutuhan timah yang semakin meningkat dan semakin kuatnya pengaruh pasar timah Indonesia secara global, maka akan mendorong akselerasi ekonomi Indonesia dan kedaulatan komoditas lokal.

"Sebagai wadah perdagangan untuk ekspor timah, ICDX akan terus mengupayakan agar salah satu komoditas strategis Indonesia ini dapat menjadi sentra acuan bagi pelaku pasar global, sehingga tidak perlu bergantung pada pasar di luar negeri," kata Bambang.

Baca juga: Wilayah Konsesi Timah Dijarah Penambang Liar, Negara Dirugikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com