Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bisnis IP Farm, dari Budidaya Jamur hingga Kelola Agrowisata di Lembang

Kompas.com - 16/10/2021, 09:34 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sementara jamur yang masih dibudidayakan sampai sekarang adalah Shiitake, tiram abu-abu, tiram putih, jamur kuping, jamur Maitake dan jamur Ling Tzi.

Devie bilang, saat ini pihaknya masih terus mendistribusikan jamur dan olahannya hingga ke berbagai tempat.

Penjualan hasil produk sayur-sayuran dilakukan dengan berbagai macam cara. Mulai dari penjualan langsung ke customer hingga memanfaatkan platform online seperti Tokopedia @IPFarm, Shopee @ipfarm, dan Instagram @ipfarm.

Baca juga: Ini 3 Skema Bisnis Pengisian Daya Kendaraan Listrik

Per minggu, IP Farm bisa menjual produknya kepada 400-500 pembeli. Bahkan selama pandemi, ketika orang bekerja dari rumah, penjualan sayurannya meningkat drastis.

Selain menjual produk sayuran, IP Farm juga membuka agrowisata atau obyek wisata bagi keluarga yang diberi nama Dari Kebun by IP Farm. Tempat wisata ini dapat dikunjungi dengan melakukan reservasi, dan wisatawan dapat belanja produk sayur-sayuran dengan langsung memetiknya dari kebun.

"Jadi wisatawan juga bisa datang ke kebun untuk melihat bagaimana caranya bercocok tanam, sambil edukasi, dan melihat semua jenis sayuran yang ada di kebun kita, dengan reservasi terlebih dahulu," ungkap Devie.

Selain itu, IP Farm juga membuka cafe yang posisinya tidak jauh dari kebun. Cafe tersebut menjual semua produk olahan perkebunan, mulai dari sup jamur, burger jamur, kerupuk jamur, hingga minuman teh yang terbuat dari tanaman herbal.

Devie juga berharap, IP Farm bisa lebih mengembangkan produk olahan jamur dan sayur, snack, hingga berbagai makanan tanpa mengandung MSG dan tanpa bahan pengawet.

"Semoga dengan adanya IP Farm ini selain bisa memberikan kesempatan bekerja pada warga lokal juga bisa membuat masyarakat suka akan sayur, dan bangga akan sayur lokal yang berkualitas," pungkas Devie.

Baca juga: 5 Ide Bisnis Online untuk Mencetak Uang di Masa Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com