JAKARTA, KOMPAS.com - Hedging adalah strategi investasi yang digunakan dengan tujuan untuk melindungi portofolio investasi Anda minus atau mengurangi risiko dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Hedging atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan lindung nilai adalah upaya untuk mengurangi atau meminimalisir risiko kerugian dari aset yang mengalami penurunan nilai.
Biasanya, hedging atau lindung nilai dilakukan dengan mengambil strategi mengimbangi atau melakukan strategi yang berlawanan dengan kondisi yang sedang terjadi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lindung nilai adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi penurunan nilai sebuah aset atau portofolio investasi.
Sehingga, bisa dikatakan, cara mudah mengilustrasikan hedging yakni lewat asuransi.
Baca juga: Restrukturisasi Kredit: Pengertian, Syarat, dan Contoh
Sebagai contoh, bila Anda tinggal di sebuah wilayah yang rawan banjir, bila Anda ingin melindungi aset Anda dari risiko kebanjiran, Anda bisa mengambil asuransi banjir.
Risiko banjir memang tidak bisa dihindari, namun Anda bisa melakukan perencanaan untuk memitigasi risiko tersebut.
Meski hedging bersifat melindungi nilai sebuat aset atau portofolio investasi, di sisi lain, ada hal yang harus Anda bayar untuk melakukan hal itu.
Contohnya saja dengan asuransi banjir yang telah dijelaskan sebelumnya, Anda harus membayar premi secara bulanan sesuai dengan polis yang telah ditentukan oleh perusahaan asuransi tersebut.
Asuransi tersebut bisa diklaim ketika banjir benar-benar terjadi.
Hedging dalam dunia investasi pun bekerja seperti ilustrasi asuransi banjir tersebut.
Investor dan manajer investasi menggunakan praktik hedging untuk mengurangi dan mengontrol risiko.
Banyak instrumen yang bisa dipertimbangkan sebagai instrumen hedging untuk mengurangi risiko yang disebabkan oleh pergerakan harga sebuah produk investasi.
Salah satu instrumen investasi yang paling sering digunakan untuk lindung nilai adalah derivatif.
Dikutip dari laman resi Bursa Efek Indonesia (BEI), derivatif adalah kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain.
Baca juga: Mengapa Emas Disebut Logam Mulia?
Aset lain ini disebut sebagai underlying assets. Efek derivatif merupakan efek turunan dari efek 'utama' baik yang bersifat penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek 'utama' maupun turunan selanjutnya.
Misalnya saja, Anda menggunakan opsi panggilan atau call option sehingga Anda bisa membli saham dengan harga tertentu.
Sehingga, Anda bisa melakukan hedging atau lindung nilai dengan menciptakan situasi menginbangi kerugian pada aset portofolio yang Anda miliki.
Selain itu, hedging juga bisa dilakukan dengan diversifikasi aset investasi atau, melakukan investasi di beragam dokumen.
Pasti Anda kerap mendengar istilah berbahasa Inggris, 'do not put your eggs in one basket', atau 'jangan letakkan telur yang Anda miliki di satu keranjang'. Hal itu berlaku pula untuk investasi.
Melakukan diversifikasi portofolio di beragam jenis aset juga termasuk dalam hedging atau lindung nilai.
Contohnya, Anda memiliki investasi dalam bentuk saham, yang harganya sangat fluktuatif dan sensitif dengan kondisi perekonomian, di saat yang bersamaan Anda juga berinvestasi di instrumen emas yang harganya kerap kali berlawanan dengan naik-turunnya kondisi ekonomi.
Baca juga: Apa Itu Merkantilisme?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.