Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Nataru, Kemenhub Mulai Uji Kelaikan Kapal Penumpang

Kompas.com - 28/10/2021, 21:01 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pemeriksaan uji petik kelaiklautan kapal penumpang dalam rangka peningkatan keselamatan pelayaran, terlebih jelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kali ini pemeriksaan dilakukan pada kapal penumpang yang berada di wilayah Batam. Pemeriksaan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam.

Pelaksanaan uji petik ini merujuk Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor IR.1/DJPL/2021 tanggal 18 Oktober 2021 tentang Pengendalian Transportasi pada masa Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022.

Kepala KSOP Khusus Batam Rivolindo mengatakan, uji petik kelaiklautan kapal sejak 27 Oktober 2021 dimulai dari Pelabuhan Sekupang. Lalu dilanjutkan pemeriksaan semua kapal penumpang ke seluruh pelabuhan kapal penumpang di wilayah Batam.

“Uji petik ini dilakukan oleh para Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal dan Ahli Ukur Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Luhut Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Rivolindo menjelaskan, secara keseluruhan terdapat 5 pelabuhan keberangkatan dan kedatangan kapal penumpang di Batam yaitu Pelabuhan Sekupang, Telaga Punggur, Nongsa, Harbour Bay dan Batam Centre dengan total sebanyak 79 kapal penumpang.

Namun, dari keseluruhan kapal tersebut pada masa PPKM hanya beroperasi sebanyak 12 kapal penumpang. Hal itu dikarenakan adanya pembatasan perjalanan dan penurunan jumlah penumpang yang menggunakan kapal.

Menurutnya, pengawasan kelaiklautan kapal dilakukan secara rutin oleh KSOP Khusus Batam, diantaranya dengan melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen kapal, kualifikasi awak kapal, keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, serta manajemen keselamatan dan keamanan kapal.

“Nantinya hasil uji petik ini akan dilaporkan ke Direktur Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktur Perkapalan dan Kepelautan,” pungkas Rivolindo.

Baca juga: INSA: Industri Maritim Harus Siap Menghadapi Era Digitalisasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com