1. Biaya Kereta Cepat Bengkak Rp 27 Triliun Lebih, Studi Kelayakan China Dipertanyakan
Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, mempertanyakan studi kelayakan yang sudah dilakukan China saat proses perencanaan pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Mantan Menteri Perdagangan ini juga mempertanyakan keandalan studi kelayakan pihak China. Karena pembengkakan biaya investasi hingga puluhan triliun harus dipertanyakan.
Seperti diketahui, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung mengalami pembengkakan biaya dan gagal memenuhi target awal penyelesaiannya.
Pada awalnya, proyek ini diperhitungkan membutuhkan biaya Rp 86,5 triliun. Kini biaya proyek menjadi Rp 114,24 triliun alias membengkak Rp 27,09 triliun, dana sebesar itu tentu tak sedikit. Target penyelesaian pun molor dari tahun 2019 mundur ke tahun 2022
Selengkapnya simak di sini
2. Rachmat Gobel Kritik Proyek Kereta Cepat karena Mengemis Duit APBN
Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung terus menuai polemik. Bahkan, kontroversi proyek ini sudah menyeruak sejak perencanaan di tahun 2015 silam dan terus berlanjut hingga saat ini.
Proyek tersebut dikritik karena nilai investasinya bengkak dari estimasi sebelumnya yakni Rp 86,5 triliun menjadi Rp 114 triliun. Di mana pemerintah Indonesia rencananya akan menutup kekurangan melalui dana APBN agar tidak mangkrak.
Padahal pada awalnya, pemerintah tegas berjanji tidak akan menggunakan duit APBN untuk proyek tersebut.
Estimasi biaya pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung saat ini juga sudah jauh melampaui proposal penawaran biaya investasi kereta cepat dari Jepang melalui JICA.
Baca selengkapnya di sini
3. Promo Harga Tes PCR Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink, dan Super Air Jet
Harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR) resmi turun mulai 27 Oktober 2021. Bersamaan penurunan harga, banyak lokasi menyediakan promo tes PCR dengan biaya lebih murah.
Tes PCR adalah syarat perjalanan untuk penumpang pesawat terbang. Banyak orang mencari harga tes PCR yang lebih murah untuk menghemat biaya. Tarif atau harga tes PCR telah diturunkan.