Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang WSBK Mandalika, AirNav Siapkan Rute Helikopter Berbasis VFR

Kompas.com - 13/11/2021, 07:34 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com – Guna mendukung lancarnya gelaran World Superbike (WSBK) Mandalika, perusahaan BUMN penyedia pelayanan navigasi penerbangan nasional dan internasional, AirNav Indonesia mempersiapkan rute helikopter berbasis VFR atau visual flight rules.

VFR merupakan teknologi penerbangan yang memungkinkan pilot menerbangkan pesawat tanpa melihat keluar, atau dengan kata lain hanya mengikuti panduan instrument di dalam pesawat.

Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno mengatakan, rute helikopter berbasis VFR disiapkan untuk mendukung gelaran WSBK Mandalika.

“Rute helikopter berbasis VFR dipublikasikan pada 3 Juni 2021 dan mulai efektif pada 15 Juli 2021 lalu. Rute ini dapat digunakan untuk helikopter yang akan ditumpangi oleh pembalap, official team, panitia WSBK, penonton atau tamu VIP lainnya.” ungkap Pramintohadi, Jumat (12/11/2021).

Baca juga: DDSM Bantah Punya Kaitan dengan Dompet Dhuafa Terkait Bisnis Tes PCR

Selain mempersiapkan VFR, AirNav Indonesia juga melengkapinya dengan rute helikopter penunjang lain, seperti rute dari Sirkuit Mandalika dengan Rumah Sakit, dan area lainnya di Lombok.

“Misalnya untuk kepentingan kesehatan, kami juga siapkan rute helikopter yang menghubungkan Sirkuit Mandalika dengan rumah sakit maupun area lainnya di Lombok. Prosedur ini akan dituangkan ke dalam standar operasional prosedur (SOP) yang dimiliki AirNav Indonesia Cabang Lombok,” ujar dia.

Selain itu, AirNav juga menyediakan dukungan personel layanan navigasi penerbangan, pengoperasioan instrument landing system (ILS). Navigasi yang sudah beroperasi sejak 17 Oktober 2021 ini merupakan fasilitas navigasi yang digunakan untuk mengetahui jarak pesawat terhadap pendaratan terhadap landasan.

Teknologi ILS ini juga mengatur posisi center line pesawat agar dapat mendarat tepat di tengah garis landasan, dan juga mengejarketepatan ketinggian pada saat akan mendarat dengan sudut 3 derajat terhadap landasan.

Dia menjelaskan, landasan pacu di Bandara Zainuddin Abdul Madjid telah diperpanjang dari sebelumnya 2.750 meter menjadi 3.300 meter. Untuk mengoptimalkan penggunaan landasan pacu tersebut, AirNav Indonesia melakukan pemasangan dan pengoperasian ILS.

Baca juga: KMP Labuhan Haji Layani Rute Bitung-Tobelo, Ini Jadwalnya

“Penggunaan ILS diharapkan dapat meningkatkan proses pendaratan pesawat udara menjadi lebih aman, selamat, presisi dan efisien AirNav,” ujarnya.

Selain pemasangan ILS, AirNav Indonesia juga mulai mengoperasikan prosedur PBN di Bandara Zainuddin Abdul Madjid. Implementasi prosedur penerbangan berbasis satelit ini dapat meningkatkan keselamatan penerbangan, meningkatkan kapasitas ruang udara, mengurangi penggunaan avtur pesawat udara dan mendukung pelestarian lingkungan karena berkurungnya emisi CO2 yang dihasilkan pesawat udara.

Terkait dengan slot penerbangan melalui sistem aplikasi Chronos. AirNav juga akan menampung permintaan extra flight, baik untuk penerbangan kargo, carter atau keperluan lainnya selama perhelatan WSBK berlangsung.

AirNav Indonesia berkomitmen berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait termasuk pemerintah, ITDC, Angkasa Pura I dan pemangku kepentingan lain, untuk menyukseskan WSBK Mandalika.

“AirNav Indonesia akan memberikan layanan navigasi penerbangan terbaik bagi seluruh pesawat udara yang berkepentingan dengan perhelatan akbar ini, selama telah mendapatkan izin dan persetujuan berupa flight approval (FA) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara” jelas dia.

Dalam mendukung operasional penerbangan helikopter di Sirkuit Mandalika, AirNav Indonesia juga menyiapkan personel layanan navigasi penerbangan yang bertugas selama perhelatan WSBK berlangsung. Adapun jumlah personel yang ditempatkan akan disesuaikan dengan jumlah pergerakan helikopter di Sirkuit Mandalika.

“Kami akan menempatkan personel air traffic controller (ATC) di Sirkuit Mandalika untuk memberikan layanan informasi penerbangan termasuk kondisi cuaca terkini dan alerting service guna memastikan lalu lintas penerbangan helikopter berjalan selamat, aman serta efisien,” jelas dia.

Baca juga: Cara Menggunakan Layanan TravelinLane di Bandara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com