Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III-2021, Bank Sampoerna Bukukan Laba Bersih Rp 42 Miliar

Kompas.com - 16/11/2021, 15:06 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Sahabat Sampoerna membukukan laba bersih sebesar Rp 42 miliar hingga kuartal III-2021. Capaian ini tumbuh 9,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Pertumbuhan laba bersih itu ditopang oleh pendapatan operasional non bunga Bank Sampoerna yang meningkat 94 persen secara yoy menjadi Rp 30 miliar hingga akhir September 2021.

Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah mengatakan, kenaikan pendapatan non-bunga itu merupakan hasil dari peningkatan jumlah transaksi digital perusahaan.

Baca juga: Tambah Modal, Bank Sahabat Sampoerna Jajaki Investor dari Startup

"Bank Sampoerna berkomitmen untuk terus bertransformasi secara digital dan terus memutakhirkan layanan perbankan digital agar mempermudah nasabah dalam memenuhi kebutuhan perbankan mereka," kata dia, dalam keterangannya, Selasa (16/11/2021).

Lebih lanjut ia menyebutkan, jumlah transaksi digital perusahaan terus tumbuh hingga mencapai sebesar 23,8 juta transaksi hingga akhir September 2021, atau meningkat hampir 3 kali lipat dibandingkan dengan jumlah transaksi pada sembilan bulan pertama tahun 2020.

Adapun layanan digital Bank Sampoerna saat ini terdiri dari layanan internet banking, mobile banking, penyaluran pinjaman secara daring atau digital lending melalui PDaja.com, dan virtual account.

"Bank Sampoerna juga berkolaborasi dengan berbagai fintech P2P lending, seperti Mekar untuk pemberdayaan UMKM khususnya perempuan, serta mendukung perluasan implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN)," ujar Direktur Keuangan & Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra.

Sementara dari pos penyaluran kredit, Henky mengakui, penerapan PPKM di banyak wilayah Indonesia telah mempengaruhi permintaan pembiayaan. Adapun total kredit Bank Sampoerna pada kuartal III-2021 sebesar Rp 8 triliun, turun dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 8,4 triliun.

Baca juga: Lolos Uji Kelayakan OJK, Anak Menlu Sah Jadi Bos Bank Aladin Syariah

Lalu, rasio kredit bermasalah (NPL) bruto Bank Sampoerna terjaga pada level 2,9 persen, dengan beban penyisihan penurunan nilai kredit yang dilakukan pada 9 bulan pertama tahun 2021 mencapai Rp 171 miliar, atau meningkat 22 persen dibandingkan dengan yang dibukukan pada tahun lalu.

"Hal ini menjadikan rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) terhadap total aset produktif meningkat 76 basis poin menjadi 3,74 persen pada akhir September 2021," ucap Henky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com